BANTENRAYA.COM – Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta menggelar kuliah kerja mahasiswa atau KKM di Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka.
Mahasiswa yang masuk dalam kelompok KKM 13 itu melakukan berbagai inovasi, salah satunya mengubah limbah pertanian menjadi pupuk organik.
Salah satu peserta KKM Salsabila Aprilia mengaku bersama dengan teman-temannya melakukan inovasi yakni memanfaatkan limbah pertanian menjadi pupuk organik untuk membantu masyarakat di Desa Kubang Baros.
“Pembuatan pupuk organik kita lakukan karena kuota pupuk subsidi terus dikurangi,” ujarnya, Rabu 31 Januari 2024.
Baca Juga: Rawan Sengketa, 30 Persen Tanah Warga Kabuapten Serang Belum Bersertifikat
Selain itu, pemanfaatan limbah pertanian menjadi pupuk organik juga untuk mendorong para petani agar mulai terbiasa dengan penggunaan pupuk organik.
“Kelebihan dari pupuk organik ini bisa mengurangi biaya pembelian pupuk urea. Kemudian menghasilkan padi organik yang lebih aman untuk dikonsumsi,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengapresiasi kegiatan mahasiswa Unirta yang sudah memanfaatkan limbah pertanian menjadi pupuk organik.
“Masyarakat harus mulai beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik,” katanya.
Baca Juga: Union Fitness Tawarkan Paket Lengkap Rp249 Ribu, Dapat Menikmati Seluruh Kelas dan Fasilitas
Ia mengungkapkan, saat ini kuota pupuk kimia subsidi untuk petani di Kabupaten Serang terus dikurangi.
Pada tahun 2023 Kabupaten Serang mendapat kuota pupuk urea sebanyak 22.623,89 ton berkurang menjadi 11.491,50 ton pada tahun 2024 ini.
“Untuk pupuk NPK dari 10.473,79 ton menjadi 6.880,00 ton. Terus petani yang bisa membeli pupuk subsidi adalah petani yang sudah terdaftar di RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok). Jadi orang yang tidak masuk dalam RDKK otomatis tidak bisa beli,” ungkapnya.
Agar petani tidak terus tegantung terhadap pupuk kimia, pihaknya terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar mulai menggunakan pupuk organik.
Baca Juga: 113 Lembaga Keagamaan di Kota Terima Dana Hibah, Helldy Agustian Minta Jangan Ada Penyelewengan
“Yang sudah berjalan itu di Kecamatan Tanara. Terus ada program bantuan untuk mengolah pupuk organik dengan diberi delapan ekor kerbau sama alat pengolahannya seperti di Tirtayasa, Kopo, dan Padarincang,” tuturnya.***