BANTENRAYA.COM – Kota Serang dikepung banjir, Minggu 7 Januari 2024.
Hujan deras mengguyur Kota Serang selama lebih dari dua jam.
Imbasnya 16 titik dan ratusan rumah terendam banjir di Kota Serang.
Baca Juga: Kondisinya Bikin Merinding! Hujan Deras, Rumah Warga Cibeber Kabupaten Lebak Hampir Roboh
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, 16 titik banjir itu di antaranya Jalan Sama’un Bakri, Kelurahan Cimuncang.
Jalan KH Sulaeman, Kelurahan Kagungan, Jalan Raya Cilegon, Kelurahan Drangong, Pasar Rau Jalan Penancangan, Kelurahan Kaligandu, Lingkungan Cimuncang Sidomuncul.
Kelurahan Kaligandu, Lingkungan Pejaten, Kelurahan Kaligandu, Lingkungan Cinanggung, Kelurahan Kaligandu, Lingkungan Asem Gede, Kelurahan Cimuncang.
Baca Juga: Rebut Hati Calon Pemilih, Relawan Prabowo Pakai Jurus Bagi-bagi Susu dan Makanan Gratis di Lebak
Lalu Gang Gabus, Kelurahan Kaligandu, Lingkungan Domba, Kelurahan Lopang, Pesantren Al Mubarok, Kelurahan Cimuncang, Lingkungan Kantin, dan Kelurahan Cimuncang.
Banjir juga mengakibat akses Jalan Sama’un Bakri, Kota Serang diblokade. Blokade dilakukan karena Jalan Sama’un Bakri terendam banjir.
Ketua RW 05 Lingkungan Domba, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Deden mengatakan, lingkungannya terendam banjir setelah diguyur hujan deras lebih dari dua jam.
Baca Juga: Bayi Telantar di Tunjung Teja Kabupaten Serang Jadi Rebutan Pejabat, Dinsos Lakukan Seleksi
“Tadi di lingkungan kami banjir dimulai dari 11.30,” ujar Deden, kepada Bantenraya.com, ditemui di lokasi banjir.
Deden menuturkan, ketinggian air di lingkungannya mencapai selutut orang dewasa. Banjir pun belum jua surut kendati hujan sudah reda beberapa jam.
“Ketinggian air di Jalan Sama’un Bakri kurang lebih 45 cm. Sampai saat ini sudah beberapa jam masih tergenang di jalan,” tutur dia.
Deden menyebutkan, di RW 05 terdapat enam RT. Sebagian rumah di enam RTnya terdampak banjir.
“Mungkin kurang lebih ada RT 1 sampai RT 6. KKnya ada 1200. Diperkirakan 600 rumah yang terendam banjir,” sebutnya.
Deden mengungkapkan, bencana banjir di lingkungannya sudah terjadi sejak lama.
“Mungkin sebelum berdiri Kota Serang ini sudah sering banjir. Banjirnya bukan tahunan saja, apabila setiap diguyur hujan dua jam saja di lingkungan kami sudah tergenang banjir,” ungkap dia.
Deden mengaku meski lingkungannya terendam banjir, namun warganya tetap masih berdiam di rumahnya masing-masing.
“Beruntungnya tidak ada yang mengungsi,” akunya.
Deden berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Serang gerak cepat (Gercep) mencari solusi untuk atasi banjir, sebab di Lingkungan Domba tiap musim hujan terendam banjir.
“Kami berharap kepada pemerintah untuk memberikan solusi, agar banjir tidak sering terulang, lingkungan kami terkena imbas banjir,” jelas Deden.
Deden juga memohon kepada Pemkot Serang untuk berkoordinasi dengan Pemprov Banten agar air dari drainase Jalan Sama’un Bakri ditembuskan ke Sungai Cibanten.
Karena selama ini hanya sampai masjid, kemudian belok kembali lagi ke Lingkungan Domba.
Baca Juga: Produksi Ikan Konsumsi Kabupaten Serang Capai 58.118 Ton, Padahal Masih Terkendala Kelengkapan Alat
“Dan saat ini untuk pembuangan air di jalan ini ke sana semakin menyempit. Saya mohon kepada Pemkot dan Pemprov untuk meluruskan drainase di Jalan Sama’un Bakri ditembuskan sampai ke Sungai Cibanten,” tuturnya.
“Kalau memang tidak ditembuskan ke Sungai Cibanten akan tetap seperti ini dampaknya tetap ke warga akan tetap banjir,” bebernya. ***

















