BANTENRAYA.COM – Pemilu 2024 tak melulu berkaitan dengan ajang tebar pesona bagi para kontestan.
Namun rupanya, ada berkah tersembunyi di balik tensi panas Pemilu 2024, khususnya bagi beberapa warga yang kebetulan tidak memunyai pekerjaan.
Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kabupaten Pandeglang melibatkan sedikitnya 10 orang warga Ciomas, Pandeglang untuk turut serta menyusun bilik suara.
Mereka rata-rata memang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan, namun ada juga yang berprofesi sebagai tukang ojek dan pekerja serabutan.
Baca Juga: Operasi Pasar Sembako Murah Ludes Diborong ASN Pemkot Serang
Terlihat, 10 orang tersebut saling bahu-membahu dan begitu cekatan untuk memperoleh upah Rp 1.700 per kotak yang berhasil mereka rangkai.
Ada sekitar 18.759 bilik suara yang harus mereka rangkai.
Tak jadi masalah, karena bahkan beberapa pekerja bisa merakit satu bilik suara dengan waktu kurang dari satu menit.
Ucok contohnya, pria yang mengaku sebagai pekerja serabutan ini memang tak pernah absen untuk ambil bagian dalam kegiatan ini.
Baca Juga: GRATIS! Kode Redeem FF 19 Desember 2023, Ada Hadiah Tak Terduga Spesial dari Garena
Sejak pemilu-pemilu sebelumnya, ia selalu dipekerjakan oleh pihak KPU Kabupaten Pandeglang untuk mengambil sedikit berkah.
Menurutnya, meski pekerjaan ini sangat jarang adanya, dirinya tetap bersyukur karena bisa memperoleh tambahan penghasilan untuk keluarga.
“Dari 2014 terus 2019 memang pernah juga. Biasanyakan ada juga itu yang surat suara ya buat ke panitia pemilu. Udah sering sih sekalian ngajak anak-anak yang lain juga,” kata Ucok kepada Banten Raya, Senin, 18 Desember 2023.
Ucok mengatakan, beberapa pekerja perakit bilik suara ini memang memiliki latar belakang yang berbeda.
“Ada yang ngojek, terus bengkel. Ya dari pada di bengkelnya sepi kan, mending di sini dulu. Saya sendiri serabutan. Serabutan aja pokoknya,” ungkapnya.
“Untuk penghasilan ya lumayanlah pokoknya. Memang jaman sekarang lagi susah,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua KPU Kabupaten Pandeglang, Nunung Nurazizah mengungkapkan bahwa proses perakitan bilik suara hari ini dilakukan untuk mencicil pekerjaan.
Apalagi, katanya, logistik pemilu belum sepenuhnya diterima oleh KPU Pandeglang dari tingkat pusat.
“Untuk menyiasati ruangan yang nantinya akan datang logistik lain sehingga segera kami kemas kotak suara,” ucap Nunung.
Lanjut, diungkapkan Nunung, proses perakitan hari ini dilakukan hanya sebatas uji coba untuk mengetahui sejauh mana kemampuan 10 orang yang dipekerjakan.
Dikatakan Nunung, dirinya menargetkan dalam sehari pekerja bisa merakit minimal 1.000 kotak.
“Kita lihat nanti sore jam 4. Kalo memang gak sampai 1000, mungkin kita tambah pekerjanya. Ya karena memang kan kalo tenaga mereka dipaksa terus menerus pasti kelelahan juga,” ujarnya.***