BANTENRAYA.COM – Sebanyak 268 orang di Kota Cilegon meninggal karena kasus HIV AIDS.
Jumlah tersebut berdasarakan data dari Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon sejak 2005 hingga Oktober 2023.
Angka kematian tertinggi karena HIV AIDS berada di Kecamatan Pulomerak dengan jumlah sebanyak 52 orang.
Hal itu terungkap dari kegiatan Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon dalam memeringati Hari HIV AIDS Sedunia, yang digelar di Aula Dinkes Lama, Kecamatan Jombang, Jumat 1 Desember 2023.
Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan pada Dinkes Kota Cilegon dr Febri Naldo mengatakan, pada tahun ini sampai dengan Oktober 2023 tercatat 104 kasus HIV baru di Cilegon.
“Pandemi HIV tidak hanya memengaruhi kesehatan individu, tetapi juga memengaruhi rumah tangga, komunitas, dan pengembangan serta pertumbuhan ekonomi bangsa,” kata Dokter Febri.
Menurut Febri, HIV Aids tetap menjadi salah satu tantangan kesehatan masyarakat, paling signifikan di dunia, termasuk di Indonesia.
Febri melanjutkan, berdasarkan estimasi nasional 2023, infeksi HIV diperkirakan 515.455 orang.
Baca Juga: Viral! Ditengah Ricunhya Kongres HMI di Pontianak, Namun Endingya Malah Begini
“Sementara capaian dan penemuan kasus HIV meningkat bahkan lebih tinggi dari 10 tahun ke belakang,” ungkapnya.
Febri menerangkan, di Cilegon sendiri tren kasus HIV AIDS dari tahun ke tahun mengalami naik turun.
Pada 2018 dan 2019, lanjutnya, kasus HIV mengalami kenaikan dari 79 kasus menjadi 82 kasus. Lalu, pada tahun berikutnya, 2020 dan 2021 kasus HIV mengalami penurunan.
“Pada 2020 tercatat 78 kasus, 2021 tercatat 63 kasus. Kemudian, naik cukup tinggi pada 2022 sebanyak 139 kasus,” terangnya.
Baca Juga: Nunggak Bayar Pajak Kendaraan, Bakal Dilarang Isi BBM Bersubsidi di SPBU?
Dinkes Kota Cilegon mengharapkan, melalui kegiatan ini tercipta kepedulian dari semua pihak, terutama komunitas sebagai kunci dalam mencegah HIV AIDS.
Ia mengutarakan, dengan adanya kordinasi dengan komunitas bisa menjangkau seperti populasi kunci di tes HIV, pencegahan, penelusuran ODHV, mendapatakan pengobatan.
“Dan memantau minum ARV, penelusuran pada pasien hilang dan pemeriksaan viral load bagi ODHV,” tegasnya.
Sementara itu, Pengelola Program HIV Aids dari Dinkes Kota Cilegon Sugiono menjelaskan, kegiatan peringatan HIV Aids ini juga dilaksanakan secara serentak di Puskesmas se-Kecamatan Kota Cilegon dan di RSUD Kota Cilegon.
Kata Sugiono, HIV AIDS merupakan salah satu penyakit yang mendapat perhatian serius, sehingga Dinkes Kota Cilegon sudah menyiapkan obat-obatan di seluruh puskesmas dan rumah sakit.
“Kalau di Cilegon semua puskesmas sudah melayani obat-obatan HIV di 9 puskesmas dan beberapa rumah sakit, seperti di RSUD, RSKM (Rumah Sakit Krakatau Medika), dan RS Mutiara Bunda,” pungkasnya.***