SERANG, BANTEN RAYA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Serang menuntut Pemkot Serang mencopot Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin. Mereka menyebut sekda selaku tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) tidak becus dalam menyusun anggaran.
Salah satu tuntutan tersebut dikemukakan HMI saat menggelar aksi pada peringatan hari jadi ke-14 Kota Serang di depan gerbang Gedung DPRD Kota Serang, Selasa (10/8/2021).
“Kami minta Pemkot Serang mengganti Sekda. Dikarenakan selaku TAPD dia (Sekda-red) tidak becus dalam menyusun anggaran,” ujar Irham Magfuri, perwakilan HMI MPO Cabang Serang dalam orasinya.
Ia mengungkapkan, bahwa ada pos-pos anggaran yang mubazir di tengah pandemi Covid-19. Padahal menurut mereka pos-pos anggaran tersebut dapat dimaksimalkan kembali untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Melalui data-data yang kita cari, dan kita kumpulkan ada pos-pos anggaran yang mubazir di tengah pandemi Covid-19, bisa untuk dimaksimalkan kembali untuk penanganan Pandemi Covid-19,” katanya.
HMI juga menuntut Pemkot Serang untuk mengevaluasi kinerja TAPD. Sebab menurut mereka TAPD terbukti salah dalam memberikan pos anggaran karena kurang tepat untuk diberlakukan.
“Di masa pandemi ini harusnya diprioritaskan anggaran-anggaran tersebut untuk penanganan pandemi. Bukan malah untuk perjalanan dinas keluar kota, bahkan untuk hiasan ikan dan lain sebagainya,” cetus dia.
Menanggapi hal ini, Sekda Kota Serang Nanang Saefudin mengaku dirinya sepakat dengan tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa HMI MPO Cabang Serang. Menurutnya refocusing anggaran dilakukan untuk penguatan penanganan Pandemi Covid-19 di Kota Serang.
“Kami setuju apa yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa, dan kami sudah lakukan untuk merefocusing anggaran untuk penguatan penanganan Covid-19,” kata Nanang, dihubungi bantenraya.com via aplikasi WhatsApp Messenger.
Saksikan Podcast Meja Redaksi di Banten Raya Channel
Pantauan di lokasi, saat beraksi mahasiswa HMI MPO menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) mulai dari pakaian hazmat ala tenaga kesehatan (nakes), dan memakai masker. Mereka menyuarakan tuntutannya di depan gerbang gedung wakil rakyat sambil membentangkan karton dan banner yang berisi tuntutannya.
Namun, mereka sempat beradu argumen dengan aparat lantaran dianggap aksi mahasiswa tidak mengantongi izin, mengganggu ketertiban umum, dan menimbulkan kerumunan. Alhasil usai menyampaikan tuntutannya, mahasiswa HMI MPO Cabang Serang membubarkan diri dengan tertib. (harir)
















