BANTENRAYA.COM – Warga di Lingkungan Gerem Kulon, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, masih mengalami kesulitan air bersih.
Dampak dari musim kemarau yang cukup panjang masih dirasakan warga Lingkungan Gerem Kulon.
Meskipun beberapa wilayah di Kota Cilegon sudah hujan, hal ini tidak berlaku di Lingkungan Gerem Kulon yang belum merasakan turunnya hujan.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Hasbi Sidik didampingi Ketua Komisi II Faturohmi saat memberikan bantuan penampung air dari Bank BJB yang diterima oleh Lurah Gerem Rahmadi Ramidin beserta Ketua RW O5 dan Ketua RT 02 dan 03 Kelurahan Gerem pada Rabu, 15 November 2023.
Baca Juga: Janda Muda di Kabupaten Lebak Terus Bertambah, Mayoritas Pengajuan Perceraian Usia Dibawah 30 Tahun
“Hujannya kan belum rata. Musim hujan, panas lagi. Karena memang daerahnya agak tinggi dan bercadas, jadi memang kontur geografi tanahnya berbeda dengan yang lain,” kata Hasbi kepada Banten Raya.
Hasbi mengatakan, warga Kelurahan Gerem khususnya di Lingkungan Gerem Kulon masih mengeluhkan kekurangan air bersih, imbas dari kemarau panjang atau El Nino walaupun sudah memasuki musim penghujan.
Bantuan kali ini, ungkap Hasbi, bukan air bersih melainkan penampung air karena yang sedang diperlukan warga Gerem Kulon ialah toren yang memiliki kapasitas besar untuk menampung air bersih.
Sebab, menurutnya, suplai air bersih bagi masyarakat Gerem Kulon sudah masif, tetapi karena tidak ada penampung, ketersediaannya bisa habis dalam hitungan jam.
Baca Juga: KPU Kota Cilegon Ungkap Ada Parpol Belum Miliki Rekening Khusus Dana Kampanye, Jumlahnya Segini
“Airnya ada yang nyuplai tapi penampungnya yang kurang, tidak sebanding dengan banyaknya orang membutuhkan, jadi cepat habis,” ungkapnya.
Kata dia, selanjutnya Ia akan mendorong PDAM dan perusahaan-perusahaan yang berada di sekitar Kelurahan Gerem Kulon untuk menyuplai air bersih.
Sehingga, bantuan-bantuan itu, baik penampung air dan air bersih bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Gerem Kulon.
“Tadi juga banyak tuh warga yang menunggu, disangkanya ada airnya, tapi ini baru penampungannya yang besar,” tegasnya.
Baca Juga: Pemkab Pandeglang Tunggu Juknis Soal Kenaikan UMK 2024
“Yang penting ada penampungannya, kalau penampungannya kecil kan ya tetap saja segera habis karena yang butuh banyak, yang ini insyaallah sehari atau dua hari masih bisa menampung air,” sambungnya.
Sementara itu, Lurah Gerem Rahmadi Ramidin mengatakan, bantuan 2 penampung air yang masing-masing 5.000 liter, sudah sesuai dengan yang diharapan oleh masyarakat.
Sebelumnya, tutur Rahmadi, setiap ada suplai bantuan air bersih, langsung diisi ke jerigen masing-masing orang, sehingga air cepat habis, padahal yang membutuhkan sangat banyak.
“Setelah diskusi dengan masyarakat, jadi memang yang dibutuhkan masyarakat itu tempat penampung air,” ujar dia.
Baca Juga: Ini Alasan Dokter Badrudin Tolak Jabatan Direktur RSUD Malingping dan Mogok Kerja
Rahmadi melanjutkan, ada sekitar 155 Kepala Keluarga atau KK di Lingkungan Gerem Kulon yang terdampak kekeringan selama musim kemarau panjang.
Namun, sambungnya, selama musim kemarau panjang memang ada bantuan suplai air bersih kepada masyarakat Gerem Kulon, belum ada bantuan berupa penampung air.
Sehingga, dengan adanya penampung air tersebut sangat membantu keperluan masyarakat terkait air bersih dan bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama.
“Lokasi penempatan torennya di Halaman Masjid Baiturrahman Link Gerem Kulon RT 02 RW 05 dan di Halaman Musholla Baiturrahim Link Gerem Kulon RT 03 RW 05,” pungkasnya.***