BANTENRAYA.COM – Penjabat atau Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan diberikan segudang permasalah dari mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Lebak Menggugat atau APLM.
APLM melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Daerah Lebak, pada Senin 6 November 2023.
Diketahui, aliansi tersebut gabungan dari berbagai organisasi antara lain, HMI MPO, HMI DIPO, GMNI, PMII, Kumala, Imala, dan KAMMI.
Berdasarkan pantauan Bantenraya.com sekitar pukul 13.00 WIB, massa aksi berangkat menuju depan gedung Pemda Lebak.
Baca Juga: Kampung Cibahbul Langganan Banjir, Warga Minta Pemkab Lebak Segera Ambil Tindakan
Kemudian, setiap perwakilan organisasi menyampaikan bergama tuntutannya, meskipun hujan turun tidak menjadikan semangat juang aksi massa memudar.
Para pengunjuk rasa membakar karangan bunga.
Sekitar pukul 13.30 WIB para pengunjuk rasa melakukan aksi dorong-dorongan dengan aparat keamanan karena memaksa untuk masuk ke dalam gedung Pemda Lebak.
Akhirnya, sekitar pukul 14.00 WIB massa aksi masuk melalui pintu kedua didepan Baznas Lebak dan berhasil menemui Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan.
Baca Juga: 444 Caleg Berpeluang Rusak Konstituen Anggota DPRD Cilegon Petahana
Koordinator Aksi, Diki Wahyudi mengatakan, aksi tersebut merupakan aksi yang menuntut agar Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan melakukan pembenahan terhadap segudang permasalahan di Kabupaten Lebak.
“Aksi sekarang adalah sebuah tuntutan agar Pj Bupati Lebak membenahi permasalahan saat massa Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya,” kata Diki.
“Sebab, saya menilai bahwa masih banyak persoalan yang belum terselesaikan, bisa dikatakan Iti Octavia Jayabaya gagal dalam memimpin Lebak,” kata dia kepada Bantenraya.com.
Ia mengungkapkan, adapun tuntutan aksi antara lain, mendesak Pj Bupati Lebak agar meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia atau IPM.
Baca Juga: Tekan Inflasi di Kota Cilegon, Wakil Walikota Sanuji Dorong Warga Tanam Cabai di Pekarangan Rumah
Kabupaten Lebak, mendesak agar meningkatkan infrastruktur khususnya fasilitas pendidikan dan ruas-ruas jalan desa serta daerah yang hingga saat ini belum tersentuh oleh Pemerintah Daerah.
“Dapat diketahui IPM di Kabupaten Lebak masih terbilang rendah setelah Kabupaten Pandeglang. Bahkan masih banyak jalan-jalan di poros desa yang belum tersentuh,” ujarnya.
Selain itu, dituturkan Diki, pihaknya menuntut Pj Bupati Lebak agar menyelesaikan persoalan hancurnya 100 hektar sawah masyarakat yang terkena dampak tambang di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.
Ia juga meminta Pj Bupati Iwan Kurniawan mengkaji serta mengevaluasi tentang relokasi pasar yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah serta penggunanaan parkir elektronik yang masih menjadi persoalan ditengah masyarakat.
Massa juga medesak agar meningkatkan pelayanan kesehatan karena masih banyaknya masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan dengan maksimal.
“Masih banyak permasalah tambang, bahkan minimnya kasus pelayanan kesehatan di Lebak. Yang menyebabkan nyawa manusia menghilang. Dengan itu, masalah yang terjadi di Kabupaten Lebak harus segera di selesaikan agar tidak memperpanjang garis penderitaan rakyat,” ucap Diki.
Lebih lanjut, mahasiswa mendesak agar Pj Bupati Lebak tidak memberikan ruang bagi kaum-kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBT karena saat ini mulai bermunculan karena bisa menyebabkan potensi HIV/AIDS.
“Saat kami berdiskusi di pinggiran kota Rangkasbitung, ditemukan sejumlah fakta yang membuat kami jijik, adanya perkumpulan kaum LGBT dengan bebas berkeliaran di Kabupaten Lebak. Padahal hal itu, salah satu penentangan atas fitrah manusia,” ujarnya.
Baca Juga: Mantan Narapidana Ditetapkan Sebagai Caleg, IMC Ajak Masyarakat Cilegon Jadi Pemilih Cerdas
Diki melanjutkan, pihaknya juga menuntut Pj Bupati Lebak agar menindak dengan tegas peredaran minuman keras karena belum adanya Peraturan Daerah yang melegalkan minuman keras di Kabupaten Lebak.
Mahasiswa juga menuntut agar menutup pertambangan ilegal yang masih beroperasi di Kecamatan Cimarga dan Bojongmanik, dan menuntut PJ Bupati Lebak agar bertindak dengan tegas apabila ada Aparatur Sipil Negara atau ASN yang ikut dalam praktek politik praktis pada pemilu 2024.
“Tuntutan tersebut berdasarkan hasil kajian dari organisasi mahasiswa yang tergabung dalam aliansi, semoga Pj mampu mengabulkan semua permasalahan yang diserahkan kepadanya (Pj Bupati Lebak),” pungkasnya.
Diki meminta, agar Pj Bupati Lebak bersikap netral selama menjabat sebagai pemimpin di bumi Multatuli.
“Terjadinya konflik di Kabupaten Lebak sangatlah amat tinggi, bahkan banyak kepentingan-kepentingan para cukong. Untuk itu, kami berharap agar Pj tidak menjadi rezim titipan,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan menerima dengan legowo atas tuntunan yang diberikan oleh para mahasiswa.
“Terimakasih atas sambutan dari rekan-rekan mahasiswa, terkait tuntutan dari aksi ini akan kami kaji secara khusus untuk menemukan solusi konkrit dari semua permasalahan yang ada di Lebak,” ujarnya.
Ia mengaku, dirinya sedang pokus untuk mengagendakan bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan rapat dengan seluruh Kepala Desa (Kades) di Lebak.
Baca Juga: Serbuk Daun Talas Beneng asal Banten Diekspor ke Amerika Serikat, Ternyata Digunakan untuk Ini
“Harap bersabar kami akan mengagendakan rapat untuk mengetahui seluruh persoalan di Kabupaten Lebak. Setelah itu, kami juga akan mengagendakan pula rapat dengan seluruh Ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) di Lebak,” tandas Pj Bupati.***



















