BANTENRAYA.COM – Peristiwa Isra Mi’raj merupakan sebuah perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW.
Isra Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang disebut Isra. kemudian dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha yang disebut Mi’raj.
Pada peristiwa Isra Mi’raj terjadi hanya dalam kurun waktu singkat. Beberapa riwayat menjelaskan tentang peristiwa bersejarah umat Islam tersebut.
Baca Juga: Saat Dikeroyok, Ketua Umum KNPI Haris Pertama Sebut Dirinya Sempat Diteriaki Kata ‘Bunuh’ dan ‘Mati’
Dikutip Bantenraya.com dari kanal YouTube Syekh Ali Jaber, dijelaskan tentang peristiwa Isra Miraj, terutama saat perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha.
Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa hal tersebut berdasarkan riwayat dari Imam Ahmad.
“Ada satu riwayat, di riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya, dijelaskan antara langit pertama dengan langit kedua lima ratus tahun. Luasnya satu langit lima ratus tahun,” ujarnya.
Baca Juga: Viral, Jalan Airjeruk-Cegog Dijual di Tokopedia dan Harganya Bikin Geleng-geleng Kepala
Sementara itu, setiap langit terdapat pintu-pintunya dan juga penjaganya.
Inilah kisah Mi’raj Rasulullah SAW dari langit pertama hingga ketujuh berdasarkan penjelasan Syekh Ali Jaber.
1. Langit Pertama Nabi Adam
Rasulullah SAW berjumpa Nabi Adam di langit pertama.
Baca Juga: Viral, Jalan Airjeruk-Cegog Dijual di Tokopedia dan Harganya Bikin Geleng-geleng Kepala
Pada riwayat yang dikisahkan Syekh Ali Jaber, Nabi Adam memiliki sebuah cerita. Jika melihat ke sebelah kanan tersenyum. Namun, jika melihat ke sebelah kiri merasa sedih.
Rasulullah SAW bertanya pada Jibril, kemudian Jibril menjawab:
“Kalau lihat di sebelah kanan, dia melihat keturunannya yang masuk surga. Kalau melihat disebelah kiri, dia lihat keturanya masuk neraka.”
Baca Juga: Banten Mulai Lewati Masa Puncak Gelombang 3 Covid-19
2. Nabi Yahya dan Isa
Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa pada langit kedua terdapat Nabi Yahya dan Nabi Isa.
3. Nabi Yusuf
Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya mengatakan yang berada di langit ketiga ada dua riwayat.
Baca Juga: Tahu Menghilang dari Pasar Induk Rau Kota Serang Sejak Kemarin
Pertama, adalah Nabi Idris, namun, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa ada riwayat kedua yang menyebut, Nabi Yusuf. Lebih kuatnya adalah Nabi Yusuf.
“Sampai kata Rasulullah, luar biasa bersinar wajahnya Nabi Yusuf,” kata Syekh Ali Jaber.
4. Idris
Pada langit keempat, berdasarkan riwayat, Syekh Ali Jaber mengatakan berjumpa Nabi Idris.
5. Nabi Harun
Pada langit kelima, berdasarkan riwayat, Syekh Ali Jaber mengatakan terdapat Nabi Harun
6. Nabi Musa
Di langit keenam terdapat Nabi Musa. Syekh Ali mengatakan bahwa Nabi Musa menangis.
Baca Juga: Ganjar Pranowo akan Pertahankan Wayang, Katanya Wayang Kulit Telah Diakui Unesco
“Nabi Musa nangis karena ada seorang Nabi datang sesudah aku. Tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku,” ujar Syekh Ali Jaber.
Ia menambahkan, bahwa hal tersebut merupakan salah satu kemuliaan umat terakhir yang akan menjadi umat yang pertama masuk surga bersama Nabi Muhammad SAW.
7. Nabi Ibrahim
Baca Juga: Didampingi Abuya Muhtadi, Kapolri Pantau Langsung Vaksinasi di BPSDM Banten Kabupaten Pandeglang
Langit terakhir, ketujuh, Syekh Ali menyatakan berdasarkan riwayat terdapat Nabi Ibrahim.
“Nabi Ibrahim sedang bersandar di Al-Baitul Makmur,” kata Syekh Ali Jaber.
Al-Baitul Makmur seperti Ka’bah. Posisinya persis di atas Ka’bah. Rasul memberikan gambaran ada malaikat tawaf, tidak pernah kosong dan tidak pernah sepi.
Baca Juga: Link Live Streaming Chelsea Vs Lille, The Blues Dinaungi Tren Positif di Liga Champions
Setiap tawaf ada 70.000 ribu malaikat. Sementara yang sudah tawaf pertama tidak boleh tawaf lagi sampai hari kiamat.
Sejarah Salat
Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa saat di Masjidil Aqsha, Rasulullah SAW memimpin para nabi dan rasul Salat.
“Rasulullah saat itu memimpin para Nabi dan Rasul seluruhnya. Nabi dan Rasul menunggu Rasulullah datang. Rasulullah mengimami mereka,” ujarnya.
Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa, hal tersebut termuat dalam Surat Ali-Imran ayat 81-82.
وَاِذۡ اَخَذَ اللّٰهُ مِيۡثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَاۤ اٰتَيۡتُكُمۡ مِّنۡ كِتٰبٍ وَّحِكۡمَةٍ ثُمَّ جَآءَكُمۡ رَسُوۡلٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمۡ لَـتُؤۡمِنُنَّ بِهٖ وَلَـتَـنۡصُرُنَّهٗ ؕ قَالَ ءَاَقۡرَرۡتُمۡ وَاَخَذۡتُمۡ عَلٰى ذٰ لِكُمۡ اِصۡرِىۡؕ قَالُوۡۤا اَقۡرَرۡنَا ؕ قَالَ فَاشۡهَدُوۡا وَاَنَا مَعَكُمۡ مِّنَ الشّٰهِدِيۡنَ(٨١)
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, “Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu. (81).
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 Februari 2022: Detik-detik Reyna di Temukan, Aldebaran Terharu
فَمَنۡ تَوَلّٰى بَعۡدَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ(٨٢)
Artinya: Maka barangsiapa berpaling setelah itu, maka mereka itulah orang yang fasik (82).
Pada ceramahnya, Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa pada ayat tersebut Nabi Muhammad SAW datang ketika berkumpulnya para Nabi dan Rasul.
“Allah menjelaskan pada ayat tersebut, kedatangan Rasul saat berkumpul para Nabi. Tafsiran ulama, berkumpulnya para nabi ada 2 kali,” kata Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 28 Februari 2022, 4 Daerah Naik ke Level 4
Tafsiran pertama, berkumpulnya para Nabi dan Rasul, ketika para Nabi dan Rasul masih berada di alam ruh.
“Masih di alam ruh, Allah kumpulkan para Nabi dan Rasul, mereka bai’at Rasulullah sebagai Nabi dan Rasul akhir zaman,” tutur Syekh Ali Jaber.
Tafsiran berkumpulnya para Nabi dan Rasul yang kedua, menjelaskan ketika Rasulullah sedang melakukan Isra’ Mi’raj.
Baca Juga: Momen Kebersamaan Jenderal Dudung saat Kunjungi Tukul Arwana, Ternyata Sahabatan Sejak Lama
“Waktu Isra Mi’raj di Masjidil Aqsha. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, mengimani mereka,” terangnya.
Wallahua’lam. ***