BANTENRAYA.COM – Pada dasarnya fotografi adalah sebuah karya seni tangkap gambar yang dilakukan oleh seseorang melalui kemampuannya mengolah media tersebut. Bagi sebagian orang, khususnya bagi seorang pemula atau yang baru ingin belajar fotografi.
Fotografi salah satu hobi yang cukup menjanjikan jika ditekuni dengan baik dan sungguh-sungguh. Tidak hanya penuh dengan hal positif namun juga dapat membuat seseorang lebih dekat dengan seni tangkap gambar, fotografi juga dapat dijadikan sumber penghasilan yang menjanjikan.
Belajar fotografi itu identik dengan kata sulit dan mahal. Apakah selalu seperti itu? tidak juga loh.
Baca Juga: 5 Prestasi Terbaru Jonathan Christie Sebelum Keluar Pelatnas, Pernah Juara Sea Games Berturut-turut
Dalam sebuah awalan pembelajaran itu ada yang disebut kemauan diri, yang dimana untuk ingin melakukan hal yang tadinya tidak bisa kemudian menjadi bisa. Perlu adanya suatu mindset yang mendorong kita untuk ingin bisa pada hal baru, yaitu dengan mengetahui langkah-langkah dasar belajar fotografi ini.
Apakah mahal untuk ingin belajar fotografi? Apakah harus dengan membeli kamera mahal sekelas DSLR atau Mirrorless dulu baru bisa belajar? Jawabannya tetap sama, Tidak juga. Tidak mesti pake kamera mahal dulu untuk memulai dalam seni tangkap gambar atau fotografi.
Anda bisa mulai belajar fotografi secara otodidak dengan kamera apapun. Bahkan kamera ponsel atau smartphone pun anda juga bisa jadikan senjata untuk belajar fotografi. Banyak cara untuk belajar fotografi dan menjadi fotografer profesional meski bermodal belajar
mandiri atau otodidak saja.
Baca Juga: Jelang Hari Ibu, Berikut 5 Rekomendasi Film Bollywood Tentang Perjuangan Ibu
Panduan belajar fotografi hingga mahir bagi pemula:
1. Mengenal exposure dalam fotografi
Eksposure adalah salah satu istilah di fotografi yang menjelaskan jumlah cahaya yang jatuh ke sebuah media (film/sensor) yang menyebabkan pengaruh kepada cahaya foto. Eksposure merupakan dasar bagi kamu sebagai pemula untuk bisa menghasilkan sebuah foto yang menarik. Dengan memahami apa itu eksposure, kita bisa memastikan foto yang kita buat memiliki tingkat yang tepat.
Mari kita lihat, secara sederhana foto yang paling kiri adalah foto yang paling gelap, sedangkan semakin kanan foto menjadi terang. Exposure inilah sebagai dasar dari fotografi atau bisa dikatakan sebagai fondasi dalam memahami teknik tangkap gambar.
Jika foto tampak gelap maka sering disebut foto itu under exposure, demikian juga sebaliknya jika terlalu terang maka disebut over exposure. Exposure pada intinya menunjukan seberapa banyak cahaya yang masuk dalam kamera, atau seberapa banyak cahaya yang bisa ditangkap oleh sensor dalam kamera.
Dilansir oleh situs thefreedictionary.com, arti exposure adalah “The act of exposing sensitized photographic film or plate.”
2. Aperture dalam fotografi
Aperture atau bukaan lensa adalah ukuran yang menunjukan seberapa besar lubang yang terletak dalam lensa terbuka. Aperture adalah hal penting pada kamera DSLR atau Mirrorless. Namun untuk handphone, resolusi, sensor image, dan Aperture adalah hal yang paling penting. Aperture sangat penting untuk menentukan bagus tidaknya hasil foto.
Cara kerja kamera dengan lensa sama dengan mata manusia. Saat Anda berpindah dari ruang terang ke gelap, iris mata akan mengatur pupil untuk melebar dan mengecil untuk menyesuaikan banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Cara kerja Aperture sama seperti pupil mata.
Aperture diukur dengan satuan f-stop, contohnya F/1.8, F/2.0, F/2.4, hingga F/5.6. Angka f yang ada di lensa menunjukan Aperture maksimum atau bukaan terlebar pada katup yang ada di lensa.
Semakin kecil angka di belakang f, maka semakin lebar bukaan aperturenya. Lensa dengan F/1.8 bisa membuka katup lensa lebih lebar dibanding F/5.6. Artinya, F/1.8 bisa menangkap cahaya lebih banyak dibanding Aperture lebih besar.
Analoginya bisa disamakan seperti tirai pada jendela kamera. Tirai berfungsi sebagai Aperture. Semakin lebar Anda membuka tirai semakin terang kamar Anda.
Fungsi Aperture pada kamera cukup vital, karena komponen ini mengatur terang gelapnya hasil foto. Berikut ini 3 fungsi Aperture pada kamera:
Mengontrol Cahaya: Semakin lebar bukaan kamera, semakin banyak cahaya yang masuk. Ini membuat hasil foto lebih terang. Kamera dengan aperture lebar juga bisa menangkap foto lebih terang di malam hari atau low light.
Mengatur Depth of Field: Kedalaman foto atau Depth of Field bisa diatur dengan memanfaatkan aperture. Aperture lebar membuat kamera hanya fokus ke objek sedangkan objek lain dalam keadaan blur. Sebaliknya Aperture sempit membuat semua bagian foto mempunyai ketajaman yang sama rata.
Mengatur Efek Difraksi: Aperture berfungsi mengatur efek penyebaran dari efek difraksi. Dengan mengatur angka pada aperture, Anda bisa atur penyebaran dari objek terang seperti lampu.
3. Shutter Speed dalam fotografi
Shutter Speed adalah lamanya waktu shutter / sensor pada kamera terbuka untuk melihat subjek yang akan difoto. Hal ini berkaitan dengan jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera. Semakin cepat shutter speed, maka sensor kamera akan terbuka semakin cepat, dan jumlah cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya semakin lambat shutter speed, sensor kamera terbuka semakin lama dan jumlah cahaya yang masuk semakin banyak.
Jadi semakin cepat shutter speed yang anda pilih, maka semakin cepat dan semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor kamera, hal itu yang menyebabkan di ruangan yang gelap dan anda menggunakan shutter speed cepat, bisa menyebabkan hasil foto menjadi gelap atau under eksposure.
Hal sebaliknya berlaku ketika anda menggunakan shutter speed lambat atau slow speed, maka cahaya yang mengenai sensor akan semakin banyak, karena shutter terbuka dalam waktu yang lebih lama. Agar supaya foto tidak blur maka kita harus memperhitungkan
shutter speed 1 per panjang focal lensa yang kita gunakan (1/focal length).
4. Mengenal ISO dalam fotografi
ISO pada kamera berdasarkan definisinya sendiri menunjukan tingkat kepekaan sensor yang terdapat dalam kamera, atau dalam kata lain, seberapa peka atau sensitif sensor kamera dalam menangkap cahaya yang masuk melalui lubang diafragma, atau aperture lensa.
ISO adalah suatu ukuran untuk menentukan tingkat sensitivitas cahaya pada sensor kamera. Jika Anda melakukan setting ISO dengan tingkat yang tinggi maka, akan semakin sensitif sensor cahaya-nya.
Menggunakan ISO tinggi memang bisa membantu jumlah cahaya yang kita butuhkan, namun kita juga harus mengingat dampak penggunaannya pada hasil akhir foto kita.
Apa itu Noise?
Noise sendiri dikenal dalam beberapa bidang. Ada noise di bidang suara, di bidang kelistrikan dan di bidang-bidang lainnya. Noise di fotografi menunjukkan kualitas foto yang sudah mulai kehilangan detailnya, dimana akan muncul titik-titik dalam jumlah banyak di foto. Mungkin sekarang anda akan berpikir, kalau begitu gunakan saja ISO rendah agar supaya kualitas foto lebih bagus.
5. Memahami fungsi histogram dalam fotografi
histogram yang akan dibahas kali ini merupakan salah satu fitur yang sering muncul saat memotret. Tak hanya memotret dengan kamera digital SLR ataupun mirrorless saja, saat ini juga banyak smartphone yang aplikasi kameranya sudah dilengkapi histogram saat memotret.
Tampilan histogram di layar kamera atau smartphone umumnya membentang dari kiri ke kanan, jika grafiknya memuncak di bagian kiri maka foto yang anda potret secara umum disebut under eksposure atau gelap, jika memuncak di bagian paling kanan maka foto disebut over eksposure, seringkali yang muncul hanya warna putih saja.
memahami exposure.jpg
(Foto: tangkap layar/blog.epicedits.com)
Saat ini kebanyakan kamera digital, baik DSLR, mirrorless ataupun kamera saku hingga smartphone, umumnya sudah memiliki fitur tampilan histogram langsung di layar LCD. Kita bisa memanfaatkan grafik histogram tersebut dalam berbagai macam situasi pemotretan, misalnya jika anda sementara kepepet karena baterai kamera anda sudah low dan terpaksa harus menurunkan kecerahan layar. Untuk mengakalinya kita bisa melihat grafik histogram yang ada, apakah sudah sesuai atau masih terlalu gelap ataupun terlalu terang.
Demikian penjelasan tentang belajar fotografi secara otodidak, semoga tips dan trik dari kami membantu untuk anda yang memang berniat untuk ingin bisa menjadi fotografer yang tadinya pemula menjadi profesional tentunya.***