BANTENRAYA.COM – Masalah mata minus pada anak terus meningkat di seluruh dunia, ini terlihat dalam studi terbaru yang diterbitkan di British Journal of Ophthalmology, mata minus pada anak-anak dan remaja naik hingga tiga kali lipat antara tahun 1990 dan 2023.
Jika tidak ada tindakan pencegahan yang serius, diperkirakan jumlah kasus ini akan mencapai lebih dari 740 juta pada tahun 2050.
Kebiasaan belajar di rumah, berkurangnya aktivitas luar ruangan, dan peningkatan penggunaan perangkat elektronik selama pandemi disebut menjadi penyebab utama. Selain itu, faktor genetik sejatinya juga berperan besar dalam perkembangan rabun jauh.
Bantenraya.com melansir dari Halodoc, beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata anak dan menghambat perkembangannya. Berikut penjelasannya:
Baca Juga: Libur Lebaran 2025 Segera Usai, Catat Tanggal Masuk Kerja dan Hari Pertama Sekolah
1. Memeriksakan mata sejak dini secara rutin
Bagi anak yang punya riwayat keluarga dengan mata minus, sebaiknya melakukan pemeriksaan mata rutin sejak usia dini. Deteksi dini bisa memperlambat perkembangan myopia, terutama jika ditemukan pada tahap awal.
2. Membatasi aktivitas jarak dekat
Jangan biarkan anak melakukan aktivitas yang melibatkan fokus pada objek dekat dalam waktu lama, seperti membaca buku, menggunakan ponsel, atau menonton televisi. Batasi durasinya maksimal tiga jam per hari.
Selain itu, pastikan pula anak beristirahat setiap 20 menit. Selama waktu istirahat tersebut, ajak mereka untuk melihat ke luar ruangan sekitar 20 detik guna mengurangi ketegangan mata.
Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2025, 17.039 Orang Gunakan Kereta Api Lokal Rangkasbitung-Merak
3. Mengurangi penggunaan gadget sebelum tidur
Paparan cahaya biru dari layar ponsel atau komputer dapat memicu kerusakan mata jangka panjang. Untuk itu, sebaiknya jauhkan perangkat elektronik dari anak setidaknya tiga jam sebelum tidur untuk melindungi penglihatan dan menjaga kualitas tidur mereka.
4. Perbanyak aktivitas di luar ruangan
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan setidaknya 90 menit per hari di luar ruangan memiliki risiko mata minus yang lebih rendah. Sebab, paparan sinar matahari alami dipercaya dapat memperlambat perkembangan rabun jauh.
Karena itu, ajaklah anak untuk memperbanyak kegiatan di luar ruangan. Namun, pastikan pula anak tetap menggunakan perlindungan seperti tabir surya dan topi saat beraktivitas di luar.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah mata minus pada anak.
Jika anak sudah terdiagnosis rabun jauh, penggunaan kacamata adalah langkah awal yang perlu dilakukan.***


















