BANTENRAYA.COM – Simak contoh teks khutbah Jumat bulan Rabiul Awal tentang kesitimewaan umat Nabi Muhammad SAW.
Khutbah Jumat adalah pidato atau ceramah yang disampaikan oleh seorang khatib di hari Jumat, sebelum pelaksanaan shalat Jumat.
Bisanya khatib biasanya menyampaikan pesan-pesan penting tentang agama, moral, dan sosial dalam khutbah jumat yang disampaikan.
Baca Juga: Banten Raih 3 Emas di Aceh dan Medan Jelang Penutupan PON
Khatib juga bisa membahas isu-isu terkini yang relevan dengan kehidupan umat Muslim. Diakhiri dengan doa.
Khutbah Jumat memiliki tujuan untuk mengingatkan jamaah akan kewajiban mereka sebagai umat Muslim, meningkatkan keimanan, dan mendorong kebaikan dalam masyarakat.
Hal ini juga menjadi kesempatan untuk menyatukan umat dalam ibadah dan refleksi bersama.
Baca Juga: Atlet Layar Binaan TASS Borong Medali di PON XXI 2024
Pada artikel kali ini terdapat contoh khutbah Jumat bulan Rabiul Awal tentang kesitimewaan umat Nabi Muhammad SAW yang cocok untuk dijadikan referensi khatib shalat Jumat.
Dikutip dari nu.or.id, berikut contoh teks khutbah Jumat berjudul kesitimewaan umat Nabi Muhammad SAW
Khutbah I
Baca Juga: Kondisi Nikita Mirzani Usai Jemput Paksa Lolly, Sahabat Singgung Kerja Keras
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِن سَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ ، قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah swt. Alhamdulillah, berkat limpahan rahmat dan inayah-Nya, kita masih mendapatkan nikmat iman, Islam, sehat, panjang umur, dan juga nikmat kekuatan, sehingga hati kita masih terpanggil menjalankan perintah Allah, dan bersimpuh di tempat yang insya Allah penuh berkah ini.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Baginda Alam, Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya, hingga kepada kita yang senantiasa berharap ridha dan syafaatnya pada hari kiamat.
Melalui mimbar yang mulia ini, khatib selalu berpesan kepada diri khatib pribadi khususnya dan kepada jamaah Jumat sekalian, marilah kita sama-sama meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Sebab, hanya iman dan takwa yang menjadi benteng keselamatan diri di dunia maupun di akhirat kelak.
Baca Juga: No Gain No Love Episode 9 dan 10 Sub Indo: Jadwal Tayang Beserta Link Nonton Full Movie
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Kita mungkin tak asing lagi dengan petikan ayat yang menyebutkan, “Kalian adalah umat terbaik,” yang diungkap dalam surah Ali ‘Imran ayat 110:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Artinya: “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah,” (QS Ali ‘Imran [3]: 110).
Dengan jelas, ayat itu ditujukan kepada umat Rasulullah saw. Bahkan ayat ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah saw:
وَجُعِلَتْ أُمَّتِي خَيْرَ الأُمَمِ
Artinya: “Umatku dijadikan sebagai umat terbaik,” (HR. Ahmad). Pertanyaannya kemudian, menyadarikah kita sebagai umat terbaik? Lantas di manakah sisi terbaik dan keistimewaannya?
Jika menilik lanjutan ayat ini, maka kriteria umat terbaik, selain beriman kepada Allah, adalah memiliki kewajiban amar ma‘ruf-nahyi munkar, alias memerintah kebaikan dan melarang keburukan, yang dilekatkan kepada umat Nabi Muhammad.
Andai umat terdahulu beriman, serta amar ma‘ruf-nahyi munkar, niscaya mereka pun lebih baik dari umat Rasulullah saw.
Dalam Tafsir ath-Thabari, jilid 5, hal. 673 dijelaskan bahwa jika kita lepas dari ciri-ciri tersebut, label umat terbaik bisa saja lepas dari diri kita. Bahkan, bukan mustahil bila kita jadi umat yang sebaliknya.
Demikian jika kita berkaca kepada ayat ini dan sebagian tafsirnya. Meski demikian, kita tak perlu kecil hati.
Tetaplah berusaha mempertahankan keimanan, menunaikan amar ma‘ruf-nahyi munkar, sesuai kemampuan dan kapasitas masing-masing.
Baca Juga: Banten Rasa Bali! Cafe Hidden Game di Pandeglang, Nikmati Sunset Cantik di Tempat Estetik
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Di samping itu, Rasulullah saw juga telah mengabarkan kepada kita sejumlah keistimewaan yang hanya diberikan kepada umatnya. Antara lain sebagaimana yang diungkap hadits berikut ini:
أُعْطِيَتْ أُمَّتِي ثَلَاثًا لَمْ تُعْطَ إِلَّا الْأنْبِيَاءَ
Artinya: “Umatku telah diberi tiga perkara yang tidak diberikan kecuali kepada para nabi saja.” (HR. at-Tirmidzi).
Lanjutan hadits ini menyebutkan bahwa keistimewaan umat Nabi Muhammad adalah: pertama, perintah Allah untuk berdoa, sekaligus jaminan dikabulkannya.
اُدْعُوْنِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian,” (QS. al-Mu’min [40]: 60). Berbeda dengan umat terdahulu. Yang diperintah berdoa dan dijamin pengabulannya hanyalah nabinya saja.
Kedua, pernyataan Allah bahwa Dzat-Nya tidak menjadikan suatu kesempitan dalam agama. Dahulu pernyataan itu hanya ditujukan kepada para nabi-Nya, sedangkan sekarang ditujukan kepada umat Rasulullah saw secara umum:
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
Artinya: “Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan,” (QS. al-Hajj [22]: 78).
Ketiga, pernyataan Allah yang menyatakan bahwa umat Rasulullah saw dijadikan umat pilihan sekaligus saksi bagi manusia yang lain. Sementara dulu, Allah hanya menjadikan saksi dari kalangan nabi-Nya saja.
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
Artinya: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian,” (QS. al-Baqarah [2]: 143).
Baca Juga: Empat Calon Pimpinan DPRD Kota Serang Definitif Ditetapkan
Keempat, kalimat istirja‘ yaitu innâlillâhi wainnâ ilaihi râji‘un ketika datang musibah. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah saw yang artinya: “Umatku diberi sesuatu yang belum pernah diberikan kepada yang lain.
Nabi Dawud as pun hanya mengucap ‘Ya asafi’ (Menyesal sekali!) ketika mendapat musibah. Sementara umatku diberi perintah untuk mengucap innâlillâhi wainnâ ilaihi râji‘un.” Keutamaannya pun sangat besar.
“Siapa saja yang mengucap istirja‘, maka Allah akan menambal musibahnya, memperbaiki kehidupan akhiratnya, dan memberi pengganti yang lebih baik dan diridainya.” (HR. ath-Thabrani).
Kelima, perintah bershalawat. Hal ini seperti yang disampaikan Rasulullah saw kepada Abu Thalhah usai kedatangan malaikat Jibril dalam hadits yang artinya:
Baca Juga: Bawaslu Gandeng Ormas Perketat Pengawasan Pilkada
“Baru saja Jibril beranjak dari sisiku. Ia mengabariku tentang keutamaan umatku. Disampaikannya, ‘Hai Muhammad, siapa saja yang bershalawat kepadamu, maka Allah akan mencatat untuknya sepuluh kebaikan, menghapus sepuluh keburukan, dan mengangkat sepuluh derajat,’” (HR. Ibnu Ja‘d).
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah, Keistimewaan berikutnya diungkap dalam hadits Ramadhan yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Abu Hurairah berikut ini.
أُعْطِيَتْ أُمَّتِي فِي شَهْرِ رَمَضَانَ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ نَبِيٌّ قَبْلِي
Artinya: “Umatku diberi lima perkara pada bulan suci Ramadhan yang belum diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku.”
Al-Mundziri dalam Kitab at-Targhib wat-Tarhib jilid II halaman 56 menjelaskan bahwa lima keistimewaan dimaksud menurut lanjutan hadits tersebut adalah:
(1) dipandang dan diperhatikan Allah swt dengan pandangan rahmat. Sementara, siapa saja yang dipandang oleh Allah, maka akan diselamatkan dari siksa neraka selama-lamanya;
Baca Juga: Pemprov Dukung Rencana Reaktivasi Rel Rangkas Pandeglang
(2) bau mulut mereka dianggap lebih wangi di sisi Allah ketimbang minyak kesturi;
(3) dimintakan ampunan oleh para malaikat;
(4) didandaninya surga dan dipersiapkan sebagai balasan mereka; dan (5) janji ampunan Allah di malam terakhir Ramadhan.
Hadirin sekalian, itulah sejumlah keistimewaan Nabi saw yang belum pernah diberikan kepada umat-umat sebelumnya. Semoga kita diberi kekuatan untuk mempertahankan dan menyandang predikat umat terbaik di sisi Allah dan di akhirat kelak kita meraih balasan surga indah dari-Nya. Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمُ
Baca Juga: KPU Cilegon Rekrut 5.814 Petugas KPPS Untuk Pilkada Kota Cilegon
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ .اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ. فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْن ، اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اَللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَامِلاً وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَحَلاَلاً طَيِّبًا وَتَوْبَةً نَصُوْحًا. اَللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ. اللّهُمَّ قَنِّعْنَا بِمَا رَزَقْتَنَا وَبَارِكْ لَنَا فِيْمَا أَعْطَيْتَنَا وَاخْلُفْ عَلَيْنَا كُلَّ غَائِبَةٍ لَنَا مِنْكَ بِخَيْرٍ بِرَحْمَتِكَ يآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ
Demikian informasi khutbah Jumat terbaru bulan Rabiul Awal.***