BANTENRAYA.COM – Sholat tarawih adalah ibadah sholat malam yang rutin dikerjakan tiap malam saat Ramadhan setelah bada Isya.
Hukum mengerjakan sholat tarawih adalah sunnah, hal tersebut juga dijelaskan pada hadits riwayat at-Thabari dan Ibnu Hibban.
Sholat tarawih pernah dikerjakan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam secara sendiri, juga penah secara berjamaah.
Meski di hadits shahih riwayat Bukhari nomor 1.147 beliau disebut tidak pernah sholat tarawih lebih dari 11 rakaat (yaitu, 8 rakaat tarawih dan 3 witir), tapi tidak ada larangan untuk menambah jumlah rakaat sholat tarawih lebih dari 11 rakaat.
Hal tersebut karena hadits riwayat Bukhari nomor 990 yang menyebutkan kalau sholat malam itu dilakukan 2 rakaat salam, 2 rakaat salam, jika khawatir datang subuh maka tutup dengan 1 rakaat.
Bahkan sholat tarawih dengan rakaat yang lebih dari 11 juga dipraktikan di Masjid Nabawi, Madinah.
Namun permasalahannya adalah ketika praktek sholat tersebut dibuat terburu-buru atau ngebut.
Meski makmum diwajibkan mengikuti gerakan imam, tapi tumakninah juga merupakan syarat diterimanya amalan sholat.
Baca Juga: 10 Link Poster Marhaban Ya Ramadhan 2024, Desain Menarik dan Lucu
Tumakninah yang merupakan syarat di praktek sholat wajib dan sholat sunnah akan dikhawatirkan tidak dapat dipenuhi pada praktek sholat yang ngebut.
Gerakan imam yang terburu-buru bisa memicu makmum tidak sengaja malah membalap gerakan imam, dan hal tersebut bisa membatalkan sholatnya makmum.
Kerugian yang lain adalah khawatir makmum yang tua tertinggal jauh karena tidak bisa mengikuti gerakan imam yang cepat.
Maka dari itu, berikut bantenraya.com sudah merangkum tentang solusi jika sholat tarawih Ramadhan ini terasa terlalu cepat.
Baca Juga: Kasihan! Wanita Ini Membuktikan Vape Menyebabkan Radang Paru-Paru
1. Sholat Tarawih dengan Rakaat yang Lebih Sedikit
Dilansir bantenraya.com dari salah satu fatwa ulama besar ahlussunnah asal Arab Saudi, yaitu Syaikh Muhammad bin Soleh al-Utsaimin.
Beliau pernah berfatwa kalau sholat 2 rakaat dengan tumakninah lebih baik daripada 20 rakaat tapi tidak tumakninah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata pada orang yang tidak tumakninah: “Ulangilah sholatmu, karena sesungguhnya engkau belum sholat.”
Maka dari itu, jika gerakan cepat imam dikarenakan mengejar 20 rakaat, maka kita bisa mengusulkan kepada DKM masjid atau tokoh masyarakat agar rakaat tarawih berjamaah bisa dikurangi saja.
Sehingga sholat tarawih bisa lebih tenang tanpa tergesa-gesa meski hanya 6 atau 8 rakaat.
Baca Juga: Mulai Ada Titik Terang, Penerima KJMU Tak Lagi Resah
2. Sholat Tarawih di Rumah
Sholat tarawih boleh dilaksanakan di rumah juga, baik secara berjamaah atau sendiri.
Hal ini bisa dilakukan jika tidak bisa membujuk DKM masjid untuk tidak sholat dengan tergesa-gesa.
3. Sholat Tarawih di Masjid Lain
Jika tetap ingin mendapat keutamaan sholat tarawih berjamaah di masjid sampai imam selesai witir, maka mencari masjid lain tentu bisa menjadi pilihan.
Selain itu, dibolehkan juga untuk menambah rakaat tarawih di rumah jika memang ingin menambah lebih banyak rakaat sholat tarawih.
Namun tetap perhatikan rukun dan syarat sholat agar amalan ibadah bisa lebih diterima.
Baca Juga: Beli Sukuk Ritel di Bank BJB Bunga Kompetitif, Yuk Buruan!
Itulah 3 solusi jika sholat tarawih di masjid terasa terlalu cepat.***

















