BANTENRAYA.COM – Lembaga survei SMRC merilis hasil surveinya pada Desember 2022 untuk perolehan suara partai politik.
Dimana dalam hasil survei SMRC tersebut sejumlah partai politik (Parpol) mengalami penurunan hasil suara.
Misalnya PPP, PAN dan PKS. Bahkan termasuk NasDem yang sebelumnya sempat naik sekarang dari hasil survei SMRC menurun cukup signifikan.
Pada Agustus 2022 suara NasDem mencapai 3,8 persen, naik menjadi 5,4 persen usai deklarasi Anies Baswedan pada Oktober.
Namun, pada November berangsur menurun sebesar 4,8 persen dan sekarang Desember 2022 sebesar 3,2 persen menurun sangat signifikan.
Jika pemilu dilakukan saat ini, kondisi tersebut akan membuat membuat NasDem tidak akan lolos parlemen karena kurang dari ambang batas parlemen, yakni 4 persen.
Baca Juga: Iwan Out! Gobang Gabung Cecep cs Lawan Preman Suruhan Bang Edi di Episode Terakhir Preman Pensiun 7
Dikutip Bantenraya.com dari Youtube SMRC TV pada Minggu 18 Desember 2022, kendati NasDem dan Anies sudah melakukan kunjungan ke berbagai tempat.
Namun, hal itu tidak berpengaruh. Bahkan, malah suara NasDem semakin berkurang pada Desember.
“Awal saat deklarasi angkanya naik sangat tinggi dari 3,5 persen pada Agustus menjadi 5,4 persen dapa Oktober,” tuturnya.
Baca Juga: Bang Edi Keceplosan Soal Rencana Tayang Preman Pensiun 8, Aris Nugraha Bereaksi dan Bilang Begini
Meski sudah berkeliling ternyata suara NasDem malah mengalami pengurangan hingga kini Desember menjadi 3,2 persen,” katanya.
Deni menjelaskan, penurunan tersebut menjadi warning bagi nasdem, perlu ada perhatian khusus untuk NasDem agar bisa lolos nantinya di Parlemen,
“Kita pernah merilis NasDem secara khusus usai deklarasi Anies Baswedan dan sudah ada perubahan pemilih NasDem, misalnya di Indonesia Timur mulai menurun, dan Jawa Barat ada kemajuan,” ungkapnya.
Baca Juga: Sah atau Tidak Jika Wudhu Tanpa Busana? Simak Penjelasan dari Habib Novel Alaydrus Berikut Ini
“Jika dibaca dari situ ada yang masuk dan keluar kita belum bisa menyimpulkan NasDem keluar di parlemen. Namun faktanya dilihat jika pemilu sekarang ini berbahaya,” jelasnya.
Untuk PPP, tegas Deni, saat ini cukup berbahaya dengan nilai 2,0 persen pada Desember.
Biasanya PPP cukup predictable dan ini harus menjadi perhatian dan PPP cenderung menurun sebagaimana Golkar, dulu 10 persen dan sekarang 4,5 persen.
Baca Juga: Sinetron Tajwid Cinta Episode 35, Minggu 18 Desember 2022: Sinopsis dan Link Streaming Full Movie
Lalu, PAN, lanjut Deni, dari 6,8 turun menjadi 1,7 persen. Namun, biasanya PAN akan berubah saat kampanye, misalnya dulu menjadi satu persen dan saat masa kampanye naik sangat signifikan.
“PPP itu saat kampanye tidak berubah. Namun, PAN ini malah bisa berubah saat kampanye. Namun, cukup berbahaya untuk keduanya,” ucapnya.
“Lalu untuk PAN ada pemilih yang saat ini masih menunggu bagaimana sikap Amien Rais usai partainya tidak lolos pemilu,” ujarnya. ***