BANTENRAYA.COM – Bupati Meranti Muhammad Adil mengecam Kementerian Keuangan (Kemenkeu) perihal dana bagi hasil (DBH) eksploitasi minyak bumi di daeranya.
Bupati Meranti merasa pemerintah pusat tak adil terhadap daerahnya karena tak menjadi prioritas meski telah dikeruk sumber daya alamnya.
Selain mengecam Kemenkeu, Bupati Meranti ini juga kini mengancam Kabupaten Meranti bakal keluar dari Indonesia.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Toyo Denso Indonesia untuk Lulusan SMK, Kirim CV dan Surat Lamaran Sekarang Juga!
Pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil yang mengancam daerahnya keluar dari Indonesia diunggah akun TikTok @baladeganamastal, Sabtu 10 Desember 2022.
Dalam video tersebut diperlihatan Muhammad Adil yang sedang memberikan tanggapan dalam acara yang dihadiri pejabat Kemenkeu.
Dari informasi yang dihimpun, acara tersebut adalah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indonesia, di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah Pekanbaru, Kamis 8 Desember 2022.
Adil awalnya meminta pemerintah pusat menghentikan ekspoitasi minyak bumi di Kabupaten Meranti.
“Kementerian Keuangan ini isinya iblis atau setan, jangan diambil lagi minyak di Meranti itu,” ujarnya.
“Nggak apa-apa, kami juga masih bisa makan, dari pada uang kami dihisap sama pusat,” katanya.
Baca Juga: Ini Arti Pangkat Letnan Kolonel Tituler TNI AD yang Diberikan Prabowo pada Deddy Corbuzier
Ia merasa meski memiliki sumber daya minyak bumi namun Kabupaten Meranti tak juga terangkat derajatnya.
“Karena kami daerah miskin, kalau kami kaya kami biarkan saja mau diambil Rp10 triliun pun nggak apa-apa,” ungkapnya.
“Kami daerah miskin, daerah esktrem, jadi daerah miskin ada minyak bapak ibu ambil uangnya entah dibawa kemana, pemerataan kemana? Harusnya kami ini yang menjadi prioritas,” tuturnya.
Baca Juga: 20 Qoutes dan Ucapan Selamat Hari Hak Asasi Manusia Sedunia 2022, Penuh Makna dan Menyentuh Hati
Lantaran tak menjadi prioritas, Adil mengaku bingung bagaimana bisa mengangkat ekonomi masyarakat sekitar.
“Jokowi 2024 wajib nol persen, bagaimana kami mau membangun rumahnya, bagaimana kami mau mengangkat kemiskinan orang, nelayannya, petaninya, buruhnya,” ujarnya.
“Bapak mau tahu, akibat pandemi Covid-19, warga Meranti nggak bisa pergi ke Malaysia. 41.000 penganggurannya,” katanya.
Baca Juga: Gratis! 20 Link Twibbon Hari Hak Asasi Manusia Sedunia 2022 dengan Desain Terbaru dan Paling Keren
Saking kesalnya, Adil juga mengancam akan membawa daerahnya keluar dari Indonesia jika kondisi tersebut terus terjadi.
“Kalau bapak tak mau ngurus kami nih, pusat tidak mau mengurus Meranti kasihkan kami ke negeri sebelah,” ungkapnya.
“Kan saya ngomong atau bapak tak paham omongan saya. Kalau tidak bisa juga nanti kita ketemu di mahkamah,” tegasnya.
Baca Juga: Sinopsis Spy x Family Episode 23, Fiona Tantang Yor Berkompetisi Merebutkan Loid
Menutup pernyataannya, Adil pun meminta izin untuk walkout karena merasa tak betah di ruangan rapat.
“Izin pak saya enek mandang bapak, aku tinggal ini ruangan,” pungkasnya. ***



















