BANTENRAYA.COM – Lantai di dalam Alun-alun Barat, Kota Serang, banyak yang sudah rusak. Kondisi tersebut membahayakan warga pengunjung.
Pantauan Banten Raya, Minggu 30 Oktober 2022 pagi sekitar pukul 08.00 WIB, kerusakan terlihat di lantai taman dekat pintu barat Alun-alun Barat. Keramik sebagai dasar pijakan banyak, lepas, pecah dan berlubang, sehingga bila pengunjung tidak hati-hati bisa terperosok.
Tak hanya itu, lantai juga sudah ada yang retak, termasuk di anak tangga keramik dan batanya sudah rusak. Kondisi ini sangat berisiko bila berjalan tidak hati-hati, karena bisa tersandung.
Kerusakan juga terlihat di lantai trotoar seputaran Alun-alun Timur dekat lampu merah yang kondisinya berlubang.
Baca Juga: Maknai Hari Listrik Nasional, PLN Bagi Kebahagian Bersama 54 Ribu Anak Yatim dan Dhuafa
Selain itu, kepala patung pahlawan di dalam monumen perjuangan masyarakat Banten pun hilang. Kondisi makin terlihat kumuh saat sampah sisa makanan berserakan di area monumen perjuangan masyarakat Banten.
Salah seorang pengunjung Alun-alun Barat, Kota Serang, Mustofa, mengeluhkan kondisi lantai keramik di dalam Alun-alun Barat yang sudah rusak.
“Sangat berisiko sekali. Khawatir namanya jalan gak lihat takut jatuh, bukan hanya anak kecil juga, orang tua juga sama. Namanya orang lagi buru-buru atau lagi banyak orang gak lihat. Jadi berbahaya sekali,” ujar Mustofa, ditemui di lokasi usai melintasi lantai keramik yang tidak bersama bayi menggunakan gerobak stroler, Minggu 30 Oktober 2022.
Kata Mustofa, kerusakan lantai keramik di dalam Alun-alun Barat harus segera diperbaiki, karena sangat membahayakan bagi pengunjung.
Baca Juga: Kemiripan Itaewon dan Kanjuruhan, Dua Tragedi Kemanusiaan Terbesar di Dunia pada Oktober 2022
“Sangat berisiko harus segera diperbaiki. Kita harus beri laporan ke Pemkot Serang karena sudah lama juga,” ucap warga Sentul, Kecamatan Keragilan, Kabupaten Serang, ini.
Keluhan serupa pun dikatakan pengunjung lainnya, Ifa. Ifa merasa khawatir saat melintasi lantai keramik di dalam Alun-alun Barat, Kota Serang, yang kondisinya sudah rusak.
“Khawatirlah. Kan anak-anak suka lari-lari. Khawatir karena kalau orang tua pendampingnya nggak teliti. Tahu sendiri anak-anak,” kata Ifa, kepada Banteraya.com, ditemui di lokasi usai melintas bersama dua rekannya.
Ifa pun berharap kerusakan lantai keramik di dalam Alun-alun Barat itu segera diperbaiki, supaya pengunjung merasa nyaman.
“Untuk fasilitas umum harusnya diperbaiki supaya nggak khawatir,” kata ibu asal Kecamatan Cipocok Jaya, ini.
Baca Juga: Tagar Gay Jogja Mendadak Tranding Twitter, Ada Apa?
Sementara itu, warga Lingkungan Cijawa, Kecamatan Serang, Tubagus Aat menyayangkan, kepala patung pahlawan yang berada di dalam monumen perjuangan masyarakat Banten hilang.
“Sangat disayangkan. Beberapa bulan lalu mungkin 3-4 bulan lalu ke sini masih ada kan sering juga ke sini. Ke sini masih ada. Pas ke sini anak saya bilang patungnya buntung. Sangat disayangkan sih,” ujar Tubagus Aat, kepada Bantenraya.com, Minggu 30 Oktober 2022.
Tubagus Aat menyebut, hilangnya kepala pahlawan sebagai bentuk kurangnya rasa nasionalis terhadap para pejuang pahlawan Banten yang sudah berjuang untuk memerdekakan dalam mengusir para penjajah dari Tanah Air Indonesia.
“Sebenarnya kayaknya masyarakat Kota Serang ini kurang memiliki rasa nasionalis juga sih, makanya ada patung pahlawan kepala buntung banyak yang diam aja biasa aja mungkin mikirnya patung ini mau butung juga bukan manusia ini,” ucap dia.
Baca Juga: UPDATE Korban Tragedi Halloween Party Itaewon, 151 Orang Meninggal Dunia dan 355 Dilaporkan Hilang
Tubagus Aat juga menyayangkan lambatnya respon Pemerintah Kota atau Pemkot Serang dengan adanya kerusakan terhadap patung pahlawan.
“Seharusnya dari Pemerintah Kota Serang cepat tanggaplah ketika ada patung pahlawan yang rusak. Apalagi ini kan monumen pahlawan, kalau memang buntung langsung segera diperbaiki,” tuturnya.
“Saya juga bingung kalau seperti ini laporannya ke mana ke pemerintah daerah mana,” sambung dia.
Tubagus Aat pun mengingatkan masyarakat untuk ikut bersama menjaga dan merawat monumen perjuangan masyarakat Banten, sebagai bentuk menghargai jasa-jasa perjuangan pahlawan masyarakat Banten.
“Kalau untuk masyarakat dijaga kebersihannya, terus kalau memang patung-patung monumen dijagalah, jangan sampai dibuntungin, dirusak, dicoret-coret, seharusnya dijagalah. Karena dengan menjagakan kita ikut merawat dan sekaligus juga memiliki rasa nasionalis ya walaupun dengan menjaga dengan patung pahlawan,” katanya.
Baca Juga: Potret Ashanty dan Anang Hermansyah saat berada di Mekah
Terkait sampah yang berserakan di area monumen perjuangan masyarakat Banten, Tubagus Aat menyebut hal itu terjadi karena kesadaran masyarakat pengunjung dan tidak tersedianya tempat sampah di lokasi.
“Saya rasa dua-duanya. Pertama karena gak disediakan tempat sampah, sehingga orang buang sampah sembarangan. Terus yang kedua, karena budayanya orang Serang kurang menjaga kebersihan. Karena kesadarannya kurang untuk menjaga tempat ini,” tutur Tubagus Aat.
Untuk itu, kata Tubagus Aat, Pemkot Serang harus menyediakan tempat-tempat sampah di beberapa titik dan memasang imbauan dilarang buang sampah sembarangan.
“Kalau bisa disediakan, terus kalau bisa ada yang menjaga di sini buat ngawasin kalau ada pengunjung yang sembarangan buang sampah atau merusak patung pahlawan. Terus ada yang negor kalau ada yang buang sampah sembarangan. Terus dipasang imbauan dilarang buang sampah sembarangan di area sini atau buanglah sampah pada tempatnya,” pungkasnya.
Baca Juga: 6 Perusahaan Besar Buka Lowongan Kerja untuk Penyandang Disabilitas, Buruan Daftar
Menanggapi hal itu, Kabid Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang Suharto mengaku pihaknya akan mengecek ke lokasi. “Nanti bsok saya klapangan dulu,” kata Suharto, via chat WhatsApp messenger, Minggu 30 Oktober 2022.
Suharto beralasan banyaknya sampah berserakan, lantaran setiap akhir pekan para pekerjanya tengah libur.
“Sabtu Minggu anaknya libur. Senin sudah mulai kita bersihkan lagi,” katanya. *












