BANTENRAYA.COM – Publik sepakbola Indonesia masih tak bisa melupakan kepedihan tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Tragedi yang merenggut ratusan nyawa melayang tersebut juga menjadi topik bahasan dalam acara Mata Najwa yang dipnadu Najwa Shihab pada Kamis, 6 Oktober 2022 malam.
Acara Mata Najwa sendiri dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
Baca Juga: Pernyataan Lengkap Dadang Perwakilan Aremania yang Memicu Kontroversi di Mata Najwa
Pada acara Mata Najwa tersebut berbagai pentolan supporter termasuk Aremania turut diundang.
Dari pemerintah, Mata Najwa juga mengundang Mahfud MD selaku Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta.
Pada acara Mata Najwa tersebut, salah satu Aremania yang diundang adalah Dadang Indarto.
Baca Juga: 6 Quotes untuk Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Sangat Inspiratif, Penuh Makna, dan Pujian
Pasca acara Mata Najwa usai, nama Dadang Indarto menjadi perbincangan publik di media social twitter.
Lantas siapakah sosok Dadang ini, yang membuat heboh dunia maya dan bahkan tanda pagar Dadang sudah dibagikan lebih dari 24 ribu pengguna twitter hingga Jumat, 7 Oktober 2022 pagi.
Saat itu, Najwa Shihab selaku host memberikan kesempatan kepada Aremania untuk berstatmen di akhir acara.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Spesial Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Tentang Penghina Rasulullah
Kemudian, salah satu perwakilan Aremania yang bernama Dadang turut memberikan statmen sebelum berakhirnya acara Mata Najwa pada Kamis, 6 Oktober 2022 malam.
Berikut pernyataan Dadang yang membuat heboh penonton Mata Najwa.
“ Oke mba Nana, oke terakhir, seperti yang saya sampaikan. Saya pengen klarifikasi ,tidak ada penolakan teman-teman bonek ke Malang, itu yg perlu di klarifikasi. Teman-teman Greennord (Bonekmania) juga sudah ke Kanjuruhan, meskipun tanpa ijin, sudah,” kata Dadang.
“Cuman untuk lain-lainnya, tolong kami masih berduka, biarkan kami mengalami masa duka ini sampai 40 hari. Setalahnya baru kita komunikasi-komunikasi seperti itu,” kata Dadang melanjutkan statmennya.
“Jadi tidak ada penolakan atau apa ya. Masalah yang kami tolak bukan kehadirannya, tetapi adalah masalah usut tuntas, biarkan kami Aremania yang bekerja, tanpa mengurangi rasa hormat, tapi kalau kehadiran teman-teman Bonek mau kesini, monggo, monggo. Tetapi kemarin-kemarin sudah kesini,” lanjut Dadang.
“Banyak karangan bunga teman-teman Bonek itu yang ada di Kanjuruhan banyak. Kami terima kasih, sekali lagi kami aturkan terima kasih,” tuturnya.
“Andi Peci (Pentolan Bonekmania), berilah kami waktu 40 hari untuk kami berduka dulu, kami melewati masa duka ini, kami ingin bekerja fokus. Nantinya pasti, kalau semua sudah terbuka lebar kami sepakat dengan semua suporter Indonesia, revolusi pssi adalah jalan satu-satunya untuk merubah persepakbolaan Indonesia,” tandas Dadang.
“Percuma ganti Ketua PSSI tapi kalau orang-orang di belakangnya masih itu-itu saja, percuma ganti Sekjen Pssi kalau dibelakang orangnya masih seperti itu, Liga Indionesia, Timnas Indonesia gini-gini aja, mudah-mudahan kelak Aremania dan Bonek bisa duduk satu tribun. Kita sama-sama satu darah, darah kita darah merah putih,” tutup Dadang.
Statmen Dadang tersebut banyak dikritik warganet lantaran dinilai bisa merusak niat perdamaian antara Aremania dan Bonekmania.****