BANTENRAYA.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten memberikan rapor merah untuk Penjabat atau Pj Gubernur Banten Al Muktabar yang telah menjabat selama 3 bulan.
Mereka memberikan rapor merah kepada Pj Gubernur Banten lantaran selama menjabat belum terasa dampak dari keputusan dan kebijakan yang diambilnya.
Demikian disampaikan mahasiswa dalam aksi pemberian rapor merah untuk Pj Gubernur Banten di depan gerbang KP3B Kecamatan Curug, Kota Serang, Kamis, 25 Agustus 2022.
Dalam aksi tersebut mahasiswa mengacungkan rapor merah secara bersama-sama untuk Pj Gubernur Al Muktabar dan meniup secara kencang peluit.
Dalam aksi itu mahasiswa menilai Pj Gubernur Banten lebih banyak berwacana terhadap hal-hal yang masih di awang-awang dibandingkan membuat kebijakan yang konkret dan terukur.
Akibatnya Pj Gubernur Banten Al Muktabar dinilai hanya membuat berisik. Karena itu, peniupan peluit sebagai symbol bahwa Pj Gubernur Banten Al Muktabar hanya membuat gimmick yang berisik.
Sekjen BEM Banten Zidan Nugraha mengatakan, ada banyak sekali catatan untuk Pj Gubernur Banten Al Muktabar selama masa kepemimpinannya selama 3 bulan ke belakang.
Sejumlah catatan itu misalkan angka pengangguran yang masih tinggi, angka kemiskinan yang masih tinggi, angka penyakit stunting yang masih tinggi, dan lain-lain.
“Dalam hal reformasi birokrasi, kami mencatat ada banyak kepsek yang belum dilantik, ASN yang dilantik diam-diam yang kami tengarai ada gratifikasi di sana, dan lain-lain,” kata Zidan.
Baca Juga: Siapa Nama Anak Kahiyang Ayu? Berikut Daftar Nama Kelima Cucu Presiden Jokowi yang Unik
Mahasiswa juga menyoroti rajinnya Pj Gubernur Banten Al Muktabar menghadiri acara-acara seremonial yang mereka nilai hanya sebagai gimmick semata.
Karena itu, dalam aksi ini mahasiswa memberi judul aksi mereka dengan “Pj Gubernur Banten Gimmick, Banten Berisik”.
Zidan mencontohkan, salah satu program yang dinilai masih mengawang-awang yaitu adanya sekolah metaverse.
Baca Juga: 14 Parpol di Banten yang Mencatut Nama ASN, Polri, dan TNI Bisa Dipidana
Alih-alih mewujudkan sekolah metaverse yang tentu harus didukung dengan teknologi canggih dan pendanaan, mahasiswa menilai Pj Gubernur Banten Al Muktabar seharusnya melengkapi terlebih dahulu sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Dengan demikian barulah sekolah metaverse dapat bisa diwujudkan.
“Masalahnya saat ini saja sarana dan prasarana sekolah masih banyak yang kurang dan rusak,” kata Zidan.
Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire 26 Agustus 2022, Segera Klaim atau Hangus Diambil yang Lain
Kordinator Umum BEM Banten Bersatu Haykal Afdal Dzikri mengatakan, Al Muktabar yang sejak 12 Mei 2022 dilantik sebagai Pj Gubernur Banten hingga menuju 100 hari kerja belum ada kebijakan stretegis yang dibuat.
Pj Gubernur Al Muktabar terlihat kurang produktif dalam menangani persoalan dan permasalahan di Provinsi Banten.
Ada beberapa persoalan di Banten yang disoroti mahasiswa, misalkan tentang pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan juga reformasi birokrasi di Pemprov Banten.
Baca Juga: MUDAH BANGET! Ini Cara Memakai Filter Baru AI Green Screen yang Viral di TikTok
Soal pendidikan, angka putus sekolah di Banten masih terbilang tinggi yang sejalan dengan angka minat pendidikan yang juga rendah.
“Inovasi Pj Gubernur Banten tentang sekolah metaverse kami nilai belum terukur pengimplementasiannya,karna sarana prasana pendidikan untuk membentuk sekolah metaverse belum sepenuhnya terpenuhi,” kata Dzikri.
Dia mengingatkan Pj Gubernur Al Muktabar bahwa statusnya sebagai gubernur mandatoris tanpa proses pemilihan langsung memiliki tanggung Jawab untuk meneruskan kerja kerja pemimpin sebelumnya yang belum tercapai.
Baca Juga: Profil dan Biodata Bryan Furran, YouTuber yang Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan
Serta apa yang menjadi Rencana Pembangunan Daerah (RPD) harus segera diimplementasikan.
“Maka dari itu kami BEM Banten Bersatu mendesak agar Pj Gubernur melakukan evaluasi 100 hari kerjanya,” katanya. ***