BANTENRAYA.COM – Umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha, tak terkecuali umat Islam di Indonesia.
Banyak umat Islam bertanya-tanya kapan Hari Raya Idul Adha tahun 1443 Hijriah dirayakan, mengingat sekarang ini sudah masuk bulan Dzulhijjah.
Hari Raya Idul Adha berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri.
Hari Raya Idul Adha disebut juga hari raya kurban atau hari raya haji.
Hari Raya Idul Adha identik dengan ritual pemotongan hewan kurban.
Bagi umat Islam yang mampu mengeluarkan kurban untuk dipotong pada Hari Raya Idul Adha dan dua hari setelah Hari Raya Idul Adha.
Baca Juga: Warna Kutek Aliando Jadi Sorotan Pasca Mengaku Pernah Didekati Cowo, Netizen: Curiga Deh
Sementara Hari Raya Idul Adha disebut hari raya haji karena bulan Dzulhijjah bertepatan dengan umat Islam menunaikan ibadah haji.
Dikutip Bantenraya.com dari kemenag.go.id, Rabu 22 Juni 2022, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat Awal Zulhijah pada 29 Zulkaidah 1443 H atau bertepatan pada Rabu, 29 Juni 2022.
Sesuai rencana, sidang isbat akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
Baca Juga: Cara Klaim Asuransi TLO dan Pertanggungannya
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag Adib menerangkan, sidang isbat tersebut bertujuan untuk menetapkan Idul Adha yang jatuh pada 10 Zulhijah.
“Kami akan menggelar Sidang Isbat Awal Zulhijah pada 29 Juni 2022 untuk menetapkan Iduladha 1443 H. Ini merupakan layanan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pelaksanaan terkait ibadah di bulan Zulhijah,” terang Adib dalam rapat persiapan Sidang Isbat Awal Zulhijah di Kantor Kemenag RI, Jakarta, Selasa 14 Juni 2022.
Adib menegaskan, pelaksanaan sidang isbat merupakan bagian penting dari tugas Kemenag, khususnya Ditjen Bimas Islam.
Baca Juga: Puji Kecantikan Megawati, Jokowi: Ini Benar-benar dari Lubuk Hati yang Paling Dalam
Karenanya, dia meminta semua pihak yang terlibat untuk mempersiapkan diri secara maksimal.
“Belajar dari sidang isbat yang sudah kita laksanakan yaitu Sidang Isbat Awal Ramadan dan Sidang Isbat Awal Syawal, meski resonansi Sidang Isbat Awal Zulhijah tidak sekuat sidang-sidang tersebut, tapi tetap perlu persiapan yang maksimal,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag Ismail Fahmi menjelaskan, Sidang Isbat Awal Zulhijah akan terbagi dalam tiga tahap.
“Sesi pertama akan dimulai pukul 17.00 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Zulhijah 1443 Hijriah oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag,” Ismail Fahmi.
Baca Juga: 20 Ucapan Selamat HUT DKI Jakarta Ke-495, Penuh Makna, Doa dan Harapan, Cocok jadi Caption Medsos
Sesi kedua, lanjut Ismail, sidang isbat yang dimulai setelah Magrib, serta diawali dengan penyampaian laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari sejumlah titik yang ditentukan di Indonesia.
“Sesi ketiga, pengumuman hasil Sidang Isbat Awal Zulhijah yang disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag,” kata Ismail. ***
 
			














