BANTENRAYA.COM – Bupati Serang Rt Tatu Chasanah meminta kepada perusahaan di Kabupaten Serang untuk mempekerjakan kembali karyawannya yang di rumahkan atau dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada saat pandemi Covid-19 terjadi.
Tatu mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada para buruh yang tergabung dalam serikat pekerja dan para pelaku usaha yang telah menciptakan iklim investasi di Kabupaten Serang yang sangat kondusif.
“Kemarin waktu pandemi industri pada mati suri dan banyak karyawan yang di-PHK dan di rumahkan. Sekarang mudah-mudahan setelah Covid-19 ini melandai bisa bangkit lagi,” ujar Tatu usai menghadiri acara May Day di gedung PGRI Jawilan, Selasa 31 Mei 2022.
Ia menjelaskan, saat ini industri-industri di Kabupaten Serang secara perlahan sudah mulai menggeliat lagi. “Saya meminta jajaran perusahaan memanggil kembali tenaga kerja di Kabupaten Serang yang kemarin-kemarin di rumahkan atau di-PHK,” katanya.
Baca Juga: Video Detik-detik Diduga Eril dan Ibunya Sebelum Berenang di Sungai Aare Swiss Beredar, Arusnya…..
Pemanggilan kembali pekerja yang sempat dirumahkan dan di-PHK perlu dilakukan karena industri harus membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran yang angkanya masih 12,22 persen dan menempatkan Kabupaten Serang pada posisi ketiga untuk jumlah pengangguran di Provinsi Banten.
“Harapan pemerintah, harapan buruh, dan harapan perusahaan sama, ingin kita semua masyarakat Kabupaten Serang bisa lebih sejahtera dan perusahaan bisa terus tumbuh,” paparnya.
Untuk menjaga kebersamaan itu, kata Tatu, perlu soliditas antara pemerintah, buruh, dan perusahaan dengan cara selalu membuka komunikasi di waktu-waktu yang rutin dan tidak hanya pada saat muncul persoalan saja. “Kami jajaran pemerintah berkomitmen untuk mengawal kepentingan buruh dan kepentingan industri,” tuturnya.
Baca Juga: Tinggal Klik! 10 Link Twibbon Hari Sepeda Sedunia, Desain Tangguh dan Semangat, Download Gratis
Koordinator Aliansi Serkat Pekerja Serikat Buruh (ASPSB) Kabupaten Serang Asep Saefullah mengatakan, apa yang menjadi harapan May Day tahun ini sejalan dengan harapan pemeintah daerah yakni menciptakan iklim investasi yang kondusif dan harmonis.
“Tentunya dengan tetap menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi para buruh. Permasalahan-permasalahan yang dihahadapi buruh banyak seperti pelaksanaan sistem kontrak kerja dan outsourcing,” ungkapnya.***



















