BANTENRAYA.COM – Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Lebak, kembali menuai kritik.
Hal itu diterima PDAM Lebak lantaran sudah 4 hari ini pendistribusian terhadap para pelanggannya di Rangkasbitung terhenti.
Salah seorang pelanggan PDAM Lebak asal Rangkasbitung, Suhendra mengatakan, sebelumnya PDAM pernah mengatakan akan meminimalisasi gangguan atau kendala untuk meningkatkan pelayanan prima terhadap pelanggan.
Baca Juga: UPDATE HILANGNYA ANAK RIDWAN KAMIL: Belum Juga Ditemukan, Tim Gabungan Perluas Area Pencarian
Namun pada kenyataannya hingga kini masih ada saja gangguan yang mengakibatkan para pelanggan tidak menerima air bersih hingga beberapa hari.
“Kami kecewa terhadap pelayanan PDAM. Buktinya sejak empat hari lalu, pendistribusian air kerumah saya mati total,” ujarnya kepada Bantenraya.com, Jumat 27 Mei 2022.
Reni, yang juga pelanggan PDAM asal Rangkasbitung mengatakan, janji PDAM yang akan berupaya meningkatkan pelayanan prima, tidak terbukti.
Baca Juga: Doa Bupati Pandeglang untuk Anak Ridwan Kamil yang Hilang Berenang di Swiss
Sebab, pada kenyataannya, gangguan yang menyebabkan terhentinya pendistribusian kembali terjadi.
“Sebagai pelanggan, saya menuntut agar pelayanan PDAM harus serius, serta harus mampu mencegah adanya gangguan,” kata Reni.
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Produksi pada PDAM Lebak, Hadirachman memebanrkan adanya gangguan pendistribusian terhadap pelanggan di Rangkasbitung selama 4 hari ini.
Hal itu diakibatkan pecahnya dresser joint pada sambungan pipa utama pendistribusian yang berlokasi di instalasi pengelolaan air bersih (IPA) PDAM Lebak di Desa Kolelet, Rangkasbitung.
“Dresser joint yang patah ini, sedang kami beli di Jakarta. Sekarang, kami masih menunggu dresser joint yang baru,” kata Hadirachman. ***