BANTENRAYA.COM – Sebagian besar warga mengeluhkan pelayanan tiket online penyeberangan ASDP Merak Bakauheni saat mudik lebaran lalu.
Pasalnya, pembelian tiket yang dilakukan melalui aplikasi Ferizy yg bisa diunduh melalui play store tidak berjalan maksimal.
Baca Juga: Baru Terbit 18 April 2022, Berikut Aturan dan Syarat Perjalanan Menggunakan Kereta Api
Bahkan, adanya kebijakan tersebut ternyata menyisakan berbagai permasalahan di lapangan, misalnya sulitnya pemakai jasa untuk mendapatkan tiket melalui aplikasi.
Disisi lain banyak orang-orang yang tidak berkompeten memperjual-belikan tiket di pinggir jalan dengan harga yg lebih mahal.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual pada Perempuan dan Anak di Pandeglang Tinggi
Bahkan di Google Play Store sendiri, aplikasi tersebut mendapat score ulasan dari pengguna aplikasi hanya 3.3.
Hal itu karena, sebagian besar pengguna aplikasi memberi review negatif terkait aplikasi tersebut mulai dari habisnya kuota, aplikasi yg sering error, banyaknya penjual tiket online di pinggir jalan, susahnya refund, tiket hangus dan lain-lain
Baca Juga: Muhasabah Diri Salah Satu Kunci Meningkatkan Keimanan kepada Allah SWT
Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak Togar Napitupulu menyampaikan, ASDP seharusnya melakukan evaluasi terhadap penjualan tiket penyeberangan Merak dengan menggunakan aplikasi tersebut.
“Kasihan para pengguna jasa penyeberangan Merak-Bakauheni karena mereka banyak yang kesulitan membeli tiket penyeberangan menggunakan aplikasi Ferizy dan kalaupun bisa ternyata ada biaya tambahan admin bank juga.” katanya lewat rilis resmi kepada BantenRaya.Com, Kamis 19 Mei 2022.
Baca Juga: Disdukcapil Cilegon Buka Pelayanan di Taman Layak Anak, Catat Jadwalnya!
Togar menambahkan, ternyata banyak pengguna jasa yang mengeluh belum mengerti dan kurang sosialisasi dari aplikasi ferizy tersebut yg akhirnya mereka membeli tiket penyeberangan di pinggir-pinggir jalan.
“Lewat calo tiket yang tidak berkompeten dengan harga yang berbeda-beda yang mengakibatkan banyaknya biaya yang timbul yg harus dibayar oleh pemakai jasa,” jelasnya.
Baca Juga: Cara Ubah Teks Menjadi Suara, Bisa Dengar Cerita Sewu Dino di Tengah Kesibukan
Menurut Togar, tiket penyeberangan, lebih baik ASDP menggunakan sistem yang sudah berjalan baik, misalnya dilakukan di jalan tol yaitu menggunakan eToll atau e-Money saja.
“Dengan demikian pengguna jasa hanya cukup dengan mengisi saldo di kartu e-toll atau e-money mereka, sudah bisa langsung masuk pelabuhan tanpa ribet,” ujarnya.
Baca Juga: Airlangga: Halal Bihalal Golkar Momen Persiapkan Kemenangan 2024
Hal itu agar, papar Tigor, pemakai jasa juga tidak perlu takut tiket hangus sehingga mereka tidak perlu datang terburu-buru datang ke pelabuhan, yang hal ini bisa menghindari antrian” tegas Togar.
“Beberapa waktu yang lalu sebelum penjualan tiket online melalui Ferizy, ASDP kan pernah mempergunakan sistem pembayaran menggunakan e-Money dan itu terbukti lebih lancar” pungkasnya. ***
Kondisi kemacetan di Pelabuhan ASDP Merak yang karena aplikasi Ferizy tak berjalan baik. (Uri/BantenRaya.Com)