BANTENRAYA.COM – Rumah Warga RT 02/RW 03 Lingkungan Cimerak, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil Rohanah dan Saban puluhan tahun reot dan bocor.
Rohanah, pemilik rumah reot tersebut merupakan penjual kue keliling dan Saban yang merupakan pegiat seni ubruk serta buruh harian saat ini rumah yang tidak layak huni dibangun oleh Pemerintah Kelurahan Kebonsari.
Pembangunan rumah milik kedua warga tidak mampu tersebut dilakukan dengan menggunkaan anggaran Program Sarana dan Prasarana Wilayah (Salira) Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan (DPWKel).
Baca Juga: TERLENGKAP! Cerita Asli Sewu Dino dari SimpleMan, Kisah Santet 1000 Hari Keluarga Atmojo dan Kuncoro
Dimana, masing-masing mendapatkan dana rehab sebesar Rp20 juta per rumah.
Rohanah menyampaikan, saat ini dirinya sudah tinggal dengan layak di rumah yang sudah dilakukan rehab dari pemerintah.
Untuk itu, dirinya tidak lagi tidur dengan atap yang bocor dan nyaris ambruk.
“Alhamdulilah senang sekali, bocor semua kalau sedang tidur, selalu kepikiran tapi bagaimana untuk membangunnya, sekarang sudah ada dari pemerintah kelurahan, terimakasih banyak” katanya kepada wartawan, Rabu 18 Mei 2022.
Rohanah menyampaikan, awalnya dirinya sudah menyampaikan kondisi rumahnya kepada RT dan RW, bersyukur saat ini pada 2022 sudah dilakukan pembangunan.
“Sebelumnya sudah mengadu, sekarang sudah dibanguan, terimaksih untuk semua pihak, termasuk Pak Walikota Cilegon Helldy Agustian, Pak Lurah dan semua RT serta RW,” imbuh wanita pedagang kue keliling dan sesekali berjualan di sekolah.
Baca Juga: Siapa SimpleMan Sebenarnya, Penulis Sewu Dino dan KKN Di Desa Penari yang Viral di Jagat Maya
Hal senada disampaikan, Saban warga RT 02/RW 03 yang juga menjadi penerima manfaat Salira DPWKel, dirinya menyampaikan terima kasih atas bantuan masyarakat juga yang sudah ikut serta dalam merehab rumah miliknya.
“Saya sudah mengajukan pada 2019 dan Alhamdulillah sekarang sudah dibantu dibangunkan,” jelas bapak yang berprofesi sebagai pemain ubrug dan buruh harian.
Saban mengungkapkan, kondisi rumahnya tersebut sudah tidak layak huni berpuluh tahun lalu. Namun dengan kondisi ekonomi dirinya tidak mampu membangun.
Baca Juga: Empat Wisatawan Asal Pandeglang Terseret Ombak di Pantai Cibobos, Dua Orang Hilang
“Alhamdulillah, jika rehab sendiri saya tidak mampu membangun,” paparnya.
Sementara itu, Lurah Kebonsari Asep Muzayin menyatakan, tidak hanya rutilahu saja, program salira lainnya yang sedang berjalan yakni pemagaran makam Waringin Lingkungan Delingseng RT 01/RW 01 Kelurahan Kebonsari.
“Sudah mulai peletakan batu bersama. Tentu saja ini diharapkan bisa berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur dalam Juknis,” jelasnya.
Baca Juga: Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Jadi Prioritas Pelayanan Adminduk
Asep menambahkan, pihaknya berharap jika pembangunan program Salira DPWKel tersebut bisa terus meningkatkan nilai manfaat yang diterima warga, serta meningkatkan partisipasi warga bersama-sama untuk melakukan pembangunan.
“Pengelolaan Salira DPWKel masih dilakukan Pokmas, artinya ini dari warga untuk warga. Kami harap bisa terus meningkat dan tentu berjalan sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur,” pungkasnya. ***


















