BANTENRAYA.COM – Pada umum yang telah terjadi belakangan ini, bulan Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri dilaksanakan setahun sekali dalam penanggalan masehi.
Akan tetapi, pada tahun 2030 masehi mendatang, Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri akan dilaksanakan 2 kali dalam setahun.
2 kali Ramadhan dan Idul Fitri menjadi fenomena langka yang sangat jarang terjadi.
Baca Juga: Gratis! Berikut Link MP3 Juice, Download Lagu Youtube Mudah Tanpa Aplikasi Tambahan
Lalu bagaimana fenomena tersebut bisa terjadi? Berikut ini penjelasaannya.
Dikutip Bantenraya.com dari laman LAPAN, jika melihat hal tersebut pada pada 2030 nantu akan terjadi tiga perayaan.
Di antaranya akan ada dua kali bulan suci Ramaddhan dan Hari Raya Idul Fitri, serta satu kali Idul Adha.
Meski menjadi fenomena langka namun ini bukan pertama kali terjadi, hal serupa juga dilaporkan berlangsung pada 2000.
2 kali bulan suci Ramadhan juga terjadi pada tahun 1998, Ramadhan 1418 dan 1419 Hijriah, tahun 1999 Ramadhan 1419 dan 1420 Hijriah, dan tahun 2000 Ramadhan 1420 dan 1421 Hirjriah.
Melihat pola tersebut maka Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri yang terjadi dalam 1 tahun masehi bisa terjadi setelah 2030.
Dua kali bulan suci Ramadhan diprediksi akan terjadi pada tahun 2030 Ramadhan 1451 dan 1452 Hijriah, tahun 2031 Ramadhan 1452 dan 1453 Hijriah, dan tahun 2032 Ramadhan 1453 dan 1454 Hijriah.
Bulan suci Ramadhan yang selalu ditunggu umat Islam ini akan berlangsung dua kali pada tahun tersebut, dikarenakan bagian dari siklus tahunan sekitar 30 tahunan sekali.
“Hal itu berulang sekitar 33 tahun, karena kalender Hijriah dan kalender (ada selisih) 10,9 hari (33 x 10,9 = 359 hari),” tertulis di laman LAPAN.
Baca Juga: Polisi Gerebek Kos Kosan di Pandeglang yang Jadi Tempat Penyimpanan Miras, Satu Orang Diamankan
Bagi sebagian masyarakat yang belum mengetahui, kemungkinan besar akan menganggap fenomena tersebut adalah momen yang istimewa.
Dimana masyarakat, pada tahun 2030 diprediksi akan dapat merayakan dua kali bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan Hari Raya Idul Fitri.
Akan tetapi LAPAN menegaskan jika hitu adalah hal yang biasa dan tidak ada yang istimewa. ***