BANTENRAYA.COM – Selama Ramadan hingga hari raya Idul Fitri 1443 H, stok darah yang dipersiapkam Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia atau UTD PMI Lebak, mencapai 1.400 kantung darah.
Dengan demikian, maka UTD PMI Lebak, tidak merasa khawatir terhadap kemungkinan kekurangan stok darah untuk pasien rumah sakit, yang membutuhkanya. Meski demikian, UTD PMI Lebak, masih akan terus melaksanakan kegiatan donor darah.
Kepala UTD PMI Lebak, Firman Rahamtullah yang ditemui Banten Raya saat meninjau giat donor darah yang diselenggarakan Kelompok Kerja Wartawan Harian dan Elektroni Lebak di Jalan Iko Jatmiko, Rangkasbitung, Sabtu 23 April 2022 malam, membenarkan bila stok darah yang dipersiapkan UTD PMI mencapai 1.400 kantung darah.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa dan Adzan Magrib Wilayah Kota Cilegon dan Sekitarnya, Minggu 24 April 2022
Bahkan, karena pihaknya terus melaksanakan kegiatan donor darah dengan berbagai lembaga pemerintahan dan swasta, maka selama Idul Fitri hingga beberapa bulan ke depan, pihaknya tidak akan kesulitan untuk memenuhi permintaan darah bagi para pasien diberbagai rumah sakit di Lebak, maupun diluar Lebak.
“Kami pastikan stok darah di UTD PMI Lebak cukup untuk melayani pasien yang membutuhkanya hingga beberapa bulan kedepan. Bahkan besok, kami akan mendapatkan tamabah stok darah lagi, karena kami diundang salah mall di Jakarta yang menggelar donor darah,” ujar Firman.
Ditambahkannya, sejak gedung pelayanan donor darah milik UTD PMI pindah dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Adjidarmo Rangkasbitung ke Jalan Sentral, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Rangkasbitung, jumlah pendonor setiap harinya meningkat. Bahkan, bila dirata-ratakan jumlahnya bisa mencapai 20 hingga 25 orang pendonor.
Baca Juga: Acara Ngabuburit Bareng Tri Suaka di Bogor Dibatalkan Mendadak
“Gedung UTD PMI Lebak, pindah ke Jalan Sentral, pada Oktober 2021. Saat pindah itulah, jumlah pendonor setiap harinya mengalami peningkatan hingga kini,” kata Firman.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, Triatno Supiyono mengatakan, dengan stok darah yang cukup, maka pelayanan bagi pasien yang membutuhkan darah, bisa berjalan cepat.
“Kami bersyukur, bila kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya, mengalami peningkatan,” kata Supiyono. ***
 
			


















