BANTENRAYA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Banten memberikan bimbingan dan pendampingan bagi lulusan program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) Papua dan Papua Barat.
Kelapa Bidang Pendidikan Khusus pada Dindikbud Banten Sopandi mengatakan, sejak 2013 hingga saat ini Provinsi Banten mendapatkan kepercayaan untuk membimbing putra dan putri asal Papua dan Papua Barat.
Mereka dibina dan dibimbing untuk mengenyam pendidikan di Banten pada jenjang pendidikan SMA dan SMK dimana Dindikbud Banten terus melakukan pengawalan.
Baca Juga: Helldy Minta Industri Bantu Pendidikan, Lobi – lobi Ala Meja Makan Sambil Buka Bersama Dilakukan
Ia menuturkan, setelahnya peserta program Adem lulus mengenyam pendidikan SMA dan SMK di Banten, Dindikbud Banten kembali melakukan pembinaan.
Tujuannya untuk mendampingi mereka agar bisa masuk perguruan tinggi negeri se-Indonesia kecuali Papua dan Papua barat.
“Mereka yang lulus Program Adem akan kembali mengikuti Program Afirmasi Perguruan Tinggi (Adik),” kata Sopandi.
Baca Juga: 4 Tersangka Penggelapan Pajak di Samsat Kelapa Dua Langsung Ditahan Kejati Banten
Ia menjelaskan, sama seperti Program Adem, dalam Program Adik seluruh biaya peserta didik yang mengikuti Program Adik akan ditanggung oleh negara, dari makan, minum, uang saku, pendidikan sampai kesehatan.
Diakui Sopandi, bahwa untuk mensukseskan Program Adem dan Adik ini, Dindikbud Banten melakukan sosialisasi kepada guru dan pendamping.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pendampingan bagi peserta didik asal Papua dan Papua Barat ini untuk mengisi aplikasi pilihan perguruan tinggi negeri yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pendamping.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Tomorrow Episode 7 dan 8 Sub Indo, Lengkap dengan Jadwal Tayang
“Sebanyak 99 perguruan tinggi negeri se-Indonesia sudah melakukan kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Pendidikan Tinggi untuk menerima putra putri asal Papua dan Papua Barat ini,” ungkapnya.
Dari jumlah 99 perguruan tinggi negeri, lanjutnya, hanya perguruan tinggi negeri di Provinsi Papua dan Papua Barat yang tidak boleh dipilih oleh Peserta Adem.
Sedangkan untuk perguruan tinggi di Banten, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang menjadi salah satu pilihan dari 99 perguruan tinggi yang tersedia. ***


















