BANTENRAYA.COM – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang, Rabu 16 Maret 2022.
Mendengar pernyataan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden, pihak Kremlin langsung mengomentari bahwa tindakan pemimpin Negeri Paman Sam itu tidak dapat dimaafkan.
Keluarnya pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden diselsalkan karena Rusia kini sedang merencanakan kompromi perdamaian terkait perang di Ukraina.
Dikutip Bantenraya.com dari Reuters bahwa pejabat Amerika Serikat dan Ukraina tidak lama ini menyebutkan pasukan Kremlin terus membombardir kota-kota yang terkepung.
Termasuk penembakan intensif di ibu Kota Kyiv dan warga sipil mengantre untuk roti dan berlindung di gedung teater terbunuh.
Sejak dimulai invasi Rusia pada 24 Februari ke Ukraina, Moskow belum dapat merebut salah satu kota terbesar di Ukraina.
Baca Juga: Pemerintah Berusaha Masyarakat Mendapatkan Minyak Goreng Curah Dengan Harga Rp 14 ribu
Pemimpin Ruisa Vladimir Putin mengatakan bahwa ia akan membahas status netral untuk Ukraina.
Lebih lanjut Putin menjelaskan bahwa apa yang dia sebut operasi militer khusus untuk demiliterisasi negara Ukraina akan direncanakan.
Di sisi lain, Kyiv dan sekutunya mengatakan tindakan Putin adalah serangan yang tidak beralasan dan lebih dari 3 juta orang Ukraina telah melarikan diri dan ratusan orang tewas.
Baca Juga: Viral di TikTok, Motor Vespa Jarang Digunakan Malah Jadi Sarang Tikus
Amerika Serikat mengumumkan tambahan USD 800 juta dalam bantuan keamanan ke Ukraina untuk memerangi Rusia, dengan paket baru termasuk drone, anti-armor dan sistem anti-pesawat.
“Lebih banyak lagi akan datang karena kami mendapatkan stok peralatan tambahan yang kami siap untuk transfer,” ungkap joe Biden.
Saat ditanya wartawan bagaimana tanggapan pemimpin Amerika Serikat terhadap Presiden Vladimir Putin terkait serangan Rusia ke Ukraina yang telah banyak memakan korban jiwa.
Baca Juga: 1.600 Warga Binaan Lapas Cilegon Terima Vaksin Booster
“Dia adalah penjahat perang,” jawab Biden kepada wartawan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, komentar itu adalah retorika yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan.
Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan negosiasi menjadi lebih realistis dan Rusia mengatakan proposal yang sedang dibahas mendekati kesepakatan.
Baca Juga: Daftar Tim yang Lolos ke Perempat Final Liga Champions, Wakil Spanyol dan Inggris Mendominasi
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kyiv mengatakan pasukan Rusia telah menembak mati 10 orang yang mengantre untuk mendapatkan roti di Chernihiv, timur laut Kyiv.
Rusia membantah serangan itu dan mengatakan insiden itu bohong.
Layanan darurat mengatakan petugas penyelamat telah menemukan mayat lima orang selama pencarian di gedung-gedung yang terkena peluru.
Di pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, dewan kota mengatakan pasukan Rusia mengebom sebuah teater tempat warga sipil berlindung sedangkan jumlah korban tidak diketahui.
Rusia membantah telah melakukan serangan udara terhadap teater tersebut.
Dalam laporan Reuters bahwa tidak dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen. ***

















