BANTENRAYA.COM – Baru-baru ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan surat edaran (SE) yang mengatur penggunaan pengeras suara atau toa di masjid dan musala.
Menurut Menag Yaqut Qoumas, aturan tersebut dibuat agar ada harmonisasi dalam masyarakat.
Menag Yaqut Qoumas mencontohkan, sama halnya dengan jika ada banyak gonggongan anjing disekitar rumah, suara dari masjid dan musala juga bisa mengganggu.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 24 Februari 2022: Mama Sarah Bakal Bongkar Rahasia Besar
Dan pada tanggal 23 Februari 2022 di jam 21.36 Ustadz Hilmi Firdausi meminta agar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meralat pernyataannya.
Aktivis dakwah tersebut menangapi pemberitaan yang berjudul “Menag Bandingkan Aturan Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing”.
“Astagfirullahal’adziim… Maaf Pak Menteri, sepertinya kurang elok membandingkan lantunan suara dari Masjid (Adzan, Tilawah, Sholawatan dsj) dengan gonggongan anjing. Semoga segera diralat,” ujar nya, dikutip Bantenraya.com dari Twitter @Hilmi28.
Baca Juga: Rusia Menyerang Ukraina, Warga Twitter Sarankan Vladimir Putin Dengar lagu Qasidah Bom Nuklir
Sontak unggahan Ustadz Hilmi Firdausi itupun mendapatikan tanda suka 5.545 dan terus bertambah, bukan hanya itu Retweetnya mendapatkan 1.841 dan terus bertambah hingga sekarang.
Unggahan Ustadz Hilmi Firdausi itupun langsung dibanjiri pendapat dari para netizen yang beragam pendapatnya.
“Dan pejabat muslim serta umat muslimnya pada diem aja. Pantas Indonesia kena azab mulu,” komentar @our****_me.
Baca Juga: Joe Biden Ajak Doa Bersama Untuk Orang-orang Ukraina yang Mendapat Serangan Roket dari Rusia
“Dari zaman dulu azan dll di Toa masjid ga pernah di permasalah oleh saudara-saudara non muslim, hidup rukun sampe sekarang, lah dijaman ini kok azan mau di atur-atur kaya gak kerjaan lain yang mau diurus aneh bin ajaib nih yang bilang juga menag, cuman segitu doang kualitasnya,” komentar @telinga2mata2.
“Apapun aturan yang anda buat silahkan, toh pengadilan akhirat akan mengadili kalian semua… Selamat buat pemerintah sekarang,” komentar @Nafta_Gianth.
Dan ada juga sependapat dengan Menag soal aturan pengeras suara.
Baca Juga: Mantan Suami Mawar Api Curhat Minta Ketemu Anak-anak. Benar Kah?
“Tuhan itu Maha mendengar. Buat apa kalian kenceng-kencengan suara azan, kalau isinya kosong? Kecilinlah kami mau hidup tenang di rumah kami. Kami mau kedamaian di Istana kami.
“Di Surabaya pagi-pagi emang kebanyakkan khatmil qur’an tapi itu 30 juz hanya setengah hari, kebayangkan gimana bacanya. Udah gitu yang ngaji suaranya ‘ahhsudahlah’ lagi. Volume speakernya ganggu orang beristirahat. Padahal kan bisa pake sound dalam aja harusnya,” komentar @Hisbilllsalami.***