BANTENRAYA.COM – Artikel ini akan membahas mengapa tahun baru Imlek selalu identik dengan warna merah, penasaran alasannya apa? Simak terus ulasan berikut ini.
Perlu diketahui Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting bagi etnis Tionghoa.
Perayaan Tahun Baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kemungkinan Tanpa Pratama Arhan Saat Bersua Timor Leste di FIFA Matchday
Malam Tahun Baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti ‘malam pergantian tahun’.
Dalam budaya Tionghoa, Tahun Baru Imlek menandakan perpindahan zodiak yang dilambangkan dengan binatang.
Misalnya saja pada tahun 2020 adalah tahun Tikus, tahun 2021 adalah tahun Kerbau, dan tahun ini, tahun 2022 akan menjadi tahun Macan Air.
Baca Juga: Kawasan Kumuh Masih 163 Hektare, Wakil Walikota Subadri Pede 2023 Kota Serang Bebas Kumuh
Menurut kepercayaan etnis Tionghoa pada tahun itu, pemilik Shio Macan hanya akan dipandang biasa dan hambar.
Setiap menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, pasti kita selalu menemukan hal-hal yang berbau adat Tionghoa mulai dari dekorasi, hiasan, dan pernak-pernik semua berwarna merah.
Bahkan, di pusat perbelanjaan pun setiap toko akan dihias dengan pernak-pernik tradisional berwarna merah, karena sebagai tanda atau ciri khas dari etnis Tionghoa.
Baca Juga: Boy William Mengaku Dua Kali Gagal Gelar Penikahan Dengan Karen Vendela Lantaran Covid-19
Pernak-pernik tradisional tersebut, berupa lampion, lilin dan busana tradisional yang didominasi warna merah.
Tradisi lain yang dikenal luas masyarakat saat Imlek adalah tradisi membagikan angpao (amplop kecil berisi uang) yang juga berwarna merah.
Lalu apa alasan Tahun Baru Imlek selalu didominasi warna merah? Berikut Bantenraya.com rangkum cerita di baliknya dari berbagai sumber.
Baca Juga: Ditawari Rudy Salim Beli Mobil Tesla, Ghozali Everyday: Sampai Sekarang Belum Kepikiran
Alasan kenapa Imlek identik dengan warna merah karena berkaitan dengan mitologi yang dipercayai oleh masyarakat Tionghoa.
Melansir Reader’s Digest, 22 Januari 2019 legenda menyebutkan, warna merah pada saat Imlek bermula dari kepercayaan tentang Nian.
Nian adalah seekor binatang buas yang akan meneror penduduk desa pada Tahun Baru, memakan tanaman, ternak, dan bahkan anak-anak.
Baca Juga: Profil Maura Magnalia Madyaratri Putri Nurul Arifin yang Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun
Akan tetapi, penduduk desa mengetahui bahwa makhluk setengah banteng berkepala singa itu takut pada tiga hal, yaitu api, kebisingan, dan warna merah.
Akhirnya, Nian dapat dikalahkan oleh penduduk desa, dan sejak saat itu warna merah dianggap membawa keberuntungan dan rejeki bagi semua orang.
Oleh karena itu, warna merah dipakai saat Imlek, untuk melambangkan keberuntungan dan rasa suka cita karena telah mengalahkan Nian.
Baca Juga: Diduga Pakai Baju Vanessa Angel, Penampilan Mayang Tuai Kritik Warganet
Masyarakat Tionghoa juga percaya bahwa warna merah melambangkan kebahagiaan, keberuntungan dan suka cita.
Itulah mengapa warna merah jadi identik dengan perayaan Imlek. Karena pada momen ini tentu akan banyak harapan, agar tahun yang akan dijalani memberikan keberuntungan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan kenapa tahun baru Imlek selalu didominasi warna merah? Ternyata memang memiliki arti yang bermakna bagi etnis Tionghoa. ***

















