BANTENRAYA.COM – Bahaya, perusahaan teknologi keamanan yaitu DarkTracer kembali mengatakan bahwa ada kebocoran data yang terjadi di Bank Indonesia (BI).
Masalahnya kebocoran ini diduga lebih parah dari yang diumumkan sebelumnya.
Pada informasi terbarunya disebutkan bahwa Geng Conti Ransomware terus mengunggah data internal dari Bank Indonesia (BI).
Sebelumnya kebocoran yang pertama, ada data yang diambil sebanyak 487 MB, tetapi sekarang mencapai kurang lebih 44GB.
“PC internal yang disusupi diperkirakan berjumlah 16 pada awalnya, dan sekarang meningkat menjadi 175,” tulis akun @darktracer_int.
Baca Juga: Ngaku Jatuh Sakit Usai Mimpi Digigit Ular, Benarkah Elly Sugigi Gigit Balik?
Dengan situasi tersebut, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menindaklanjuti informasi kebocoran data Bank Indonesia (BI) yang diretas oleh kelompok peretas Conti Ransomware Gang.
Kemudian Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyomenjelaskan bahwa telah menerima informasi tersebut, hingga saat ini Polri sedang menindaklanjutinya dengan melakukan komunikasi kepada pihak Bank Indonesia (BI), pada Kamis, 20 Januari 2022.
“Infonya mau dikomunikasikan dulu dengan pihak BI terkait isu tersebut,” kata Dedi.
Baca Juga: Profil dan Biodata Crazy Rich Medan, Indra Kenz yang Disebut Miskin Sebagai Privilege
Informasi peretasan data BI diunggah oleh akun twitter darktracer_int merupakan salah satu platform intelijen website.
Dalam unggahannya, akun tersebut menuliskan peringatan bahwa geng Conti Ransomware mengumumkan “Bank Indonesia” masuk dalam daftar korban.
“'[ALERT] Conti ransomware gang has announced “BANK OF INDONESIA” on the victim list’,” cuit dari akun tersebut.***