BANTENRAYA.COM – Sebanyak empat pelajar asal SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School (CMBBS) Pandeglang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025.
Mereka terbagi dalam dua tim yaitu Tim Cakrawala Narasi Nusantara yang terdiri dari Zahra Tusita Kelas XII dan Azkia Rifa Arrasyid, Kelas XII.
Sedangkan Tim Nephromad-19 terdiri dari Hasemi Hasanovic, Kelas XII, dan Salina Yellow Noor Ednes Kelas XII.
Pelajar SMAN CMBBS Ciptakan Alat Bantu Tunanetra dan Obat Herbal
BACA JUGA: PSBS Biak Keluar dari Zona Degradasi Super League Usai Kalahkan Persita Tangerang
Tim Cakrawala Narasi Nusantara melakukan penelitian terkait dengan cerita nusantara, digitalisasi sastra sunda untuk revitalisasi bahasa daerah yang inklusif bagi tunanetra melalui prortify, yang melakukan studi kasus di SKh Negeri 1 Pandeglang.
Sedangkan Tim Nephromad-19 melakukan penelitian terkait potensi renoprotektif formulasi sediaan snedds atau self nano emulsifiying drug delivery system berbasis aunps curcuma longa-analisa kadar biomarker dan histopatologi acute kidney injury pada model balb/C.
Edi Supriyanto, Kepala SMA Negeri CMBBS menyampaikan, OPSI yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional. Kedua Tim dari SMA Negeri CMBBS ini berhasil menyisihkan 2.000 lebih tim yang ikut dalam OPSI 2025.
Ia mengaku, sejak tahun 2023 hingga 2025, perolehan kejuaraan yang diikuti oleh SMAN CMBBS untuk tingkat nasional sebanyak 107, sedangkan tingkat internasional sebanyak 18 kompetisi.
BACA JUGA: Peringati Hari Pahlawan, Sekda Cilegon Ajak OPD Maksimalkan Pelayanan Untuk Masyarakat
Untuk tingkat internasional hanya satu yang meraih medali perunggu, sedangkan sisanya adalah medali emas. Sedangkan untuk tingkat nasional semuanya meraih medali emas.

Zahra Tusita menjelaskan, menggunakan fitur sportify dimana mengunduh cerita rakyat bahasa Sunda-Banten, yang didengarkan kepada tujuh tunanetra untuk membantu meningkatkan bahasa Sunda bagi tunanetra.
Di lokasi yang sama, Hasemi Hasanovic mengaku melakukan penelitian dengan menggunakan tikus putih, dimana bahan senyawa aktifnya menggunakan kunyit diformalasi teknologi nano material.
“System penghantaran obat untuk pengobatan gangguan ginjal. Hasilnya membuktikan ada penurunan kerusakan terhadap ginjal dan dapat dijadikan obat secara alami,” katanya, kemarin.
Sementara itu, Nani Oktaviani, pendamping Tim Nephromad-19 mengatakan, lombanya akan dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur dari tanggal 10 sampai 16 November.
Sedangkan Erma Aprianti, pendamping Tim Cakrawala Narasi Nusantara berharap kedua tim dari SMAN CMBBS bisa meraih medali emas dan mengahrumkan nama Provinsi Banten ditingkat nasional. ***

















