BANTENRAYA.COM – Lahan SD Negeri Pamarican 2, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, akan diuruk.
Langkah itu dilakukan agar lahan SD Negeri Pamarican 2 setara dengan permukaan jalan.
SD Negeri Pamarican 2 langganan banjir kala diguyur hujan, baik hujan intensitas rendah maupun tinggi.
Imbasnya halaman dan ruang-ruang kelas SD Negeri Pamarican 2 kebanjiran, sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa terpaksa dilaksanakan secara daring di rumah masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Ahmad Nuri membeberkan, SD Negeri Pamarican 2 sudah berdiri puluhan tahun. Ketika dilanda banjir, siswa terpaksa harus melaksanakan KBM selama tiga bulan di rumahnya masing-masing.
“Sekolah itu sudah puluhan tahun, dan ketika banjir kadang-kadang tiga bulan tidak sekolah dari November, Desember, Januari. Itu intensitas hujan tidak begitu besar, apalagi kalau hujannya besar pasti akan banjir,” beber Nuri, kepada Bantenraya.com, ditemui usai apel upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November di Alun-alun Barat, Kota Serang, Senin 10 November 2025.
Ia mengaku pihaknya akan meninggikan lahan halaman SD Negeri Pamarican 2. Langkah itu dilakukan agar saat diguyur hujan, minimal air hujan tidak mengakibatkan banjir di SD Negeri Pamarican 2.
“Akan dinaikkan tingginya minimal setara dengan jalan. Karena memang posisi sekolahnya di bawah jalan, minimal sejajar dengan jalan, yang penting siswa bisa sekolah aja,” katanya.
Nuri mengatakan, rencana peninggian halaman SD Negeri Pamarican 2 akan segera dilakukan, jika memang anggaran BTT sudah turun, sehingga pelaksanaan peninggian lahan halaman SD Negeri Pamarican 2 cepat kelar.
“Di tahun ini. Setelah saya selesai Umroh sudah beres. Maksudnya anggaran disiapkan, dieksekusi Desember sudah selesai,” harap Nuri.
Ia menyebutkan, nominal anggaran BTT yang diajukan kepada Pemkot Serang sebesar Rp 1,5 miliar.
“Saya sih butuhnya besar, berharap Rp 1 miliar, tapi kalau misalkan nanti yang diACC nya setengahnya yang penting ada action aja dulu tahun ini. Yang penting kita bisa menguruk aja dulu dan pasang keramik,” tutur dia.
“Tahun depan ditingkatkan kembali. Yang penting bisa keuruk, pasang keramik, ada peningkatan ekuivalen atau peninggian lantai 60 sampai 70 cm. Memang agak ini jarak ini,” imbuhnya.
Nuri mengungkapkan, sementara KBM SD Negeri Pamarican 2 dilaksanakan secara daring.
“Sementara daring aja dulu sampai reda dulu. Kalau hujan lagi kita eksekusi,” tandas Nuri. ***


















