BANTENRAYA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami pelemahan pada hari Senin 13 Oktober 2025, akibat meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok setelah Trump mengumumkan rencana penambahan tarif sebesar 100 persen.
Analis PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia Axmal Fauza mengatakan, meski IHSG ditutup menguat tipis sebesar 6 points didorong oleh kenaikan saham-saham Prajogo Pangestu ditengah rotasi sektor.
“Sementara itu penurunan saham bank besar menahan kenaikan lebih tinggi karena aksi ambil untung,” kata Axmal.
BACA JUGA: Profil Nur Kusuma Ngarasati Istri Wakil Walikota Cilegon, Sosok Multitalenta dan Pelestari Budaya
Catatan lainnya nilai tukar Rupiah diperkirakan turut tertekan seiring penguatan indeks dolar AS yang didorong oleh sikap hawkish The Fed.
Sementara harga komoditas minyak mentah turun karena kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan global dan meningkatnya persediaan minyak AS mengimbangi risiko pasokan.
Emas menguat akibat ketegangan baru antara AS dan Tiongkok serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang mendorong permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian global yang berlanjut.
Adapun, harga tembaga melemah karena aksi ambil untung meskipun pasokan global masih tertekan akibat gangguan produksi di tambang utama di Chile dan Indonesia.
Berikut adalah beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal untuk Senin 13 Oktober 2025.
1. INKP (rekomendasi buy)
Harga saham INKP berada pada primary trend cenderung bergerak sideways sejak bulan November 2024.
Harga INKP berpotensi rebound menguji Resistance terdekat, didukung dengan indikator RSI menunjukkan peningkatan dalam sepekan terakhir.
Entry Price: 7.625 – 7.500
Target Price: 8.000 – 8.375
Stoploss : 7.300
2. ESSA (rekomendasi sell)
Harga saham ESSA berada pada primary trend masih cenderung bergerak downtrend sejak akhir tahun 2024.
Harga saham ESSA berpotensi melanjutkan reversal menguji level support terdekat.
Indikator RSI menunjukkan pelemahan momentum sejak dua pekan terakhir.
Support: 660, 625
Resistance: 740, 765
3. ANTM (rekomendasi sell)
Berdasarkan rata-rata bergerak dan indikator teknikal lainnya, sinyal beli/jual harian saham ANTM adalah Netral.
Indikator teknikal Aneka Tambang Persero saat ini pada posisi Netral berdasarkan analisis harian, dengan sinyal 2 untuk indikator beli dan sinyal jual 6
Support: 3.120
Resistance: 3.460
Disclaimer, artikel ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.
Bantenraya.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.***