BANTENRAYA.COM – Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Lebak mencatat ada sekitar 74 warga Lebak yang meninggal karena penyakit tuberiatau TBC.
Sementara secara keseluruhan, 4.603 warga dinyatakan positif TBC. Angka itu berdasarkan rekapitulasi dari Januari hingga awal Oktober 2025.
“Tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 5.868 kasus hingga akhir Desember,” kata Plt Kepala Dinkes Lebak, Endang Komarudin, Senin, 6 Januari 2025.
Dari sebaran berdasarkan wilayahnya, Kecamatan Cibeber ditemukan kasus terbanyak oleh Dinkes Lebak.
BACA JUGA: Industri di Cilegon Diminta Bantu Kelola Tata Wajah Kota
Meski tak disebutkan angka pastinya, Endang menyampaikan wilayah itu akan menjadi perhatian utama dari usaha Dinkes menekan sebaran TBC.
“Pengobatan TB paru ini jangka panjang, bisa mencapai enam bulan,” ujarnya.
Endang mengungkapkan, Dinkes Lebak memiliki target nol kasus TBC di tahun 2030 sesuai dengan target nasional.
“Yang terpenting bukan sekadar turun atau naiknya angka, tapi bagaimana upaya kita mengeliminasi TB sepenuhnya pada 2030,” imbuhnya.
Endang mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti batuk lebih dari dua minggu, demam, atau keringat malam.
“Jangan menunggu parah. Jika batuk tak sembuh lebih dari dua minggu, segera datang ke puskesmas untuk pemeriksaan,” tandasnya. ***