BANTENRAYA.COM – Kantor Wilayah Kanwil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menyebut, masih ada sekitar 3 juta pekerja di Banten yang belum terlindungi oleh asuransi pada tahun 2025.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banten Eko Yuyulianda mengatakan, jumlah pekerja di Provinsi Banten ada sekitar 6 juta. Dari jumlah tersebut, ada yang bekerja di sektor formal dan informal.
“Kalau di 6 juta yang terdaftar di peserta aktif (BPJS Ketenagakerjaan) sekitar 2,7 juta, dari 2,7 juta sekitar 1,1 juta pekerja formal, sisanya pekerja informal,” ujarya kepada awak media belum lama ini.
BACA JUGA: Dalam Rakorda 2025, Partai Demokrat Banten Tegaskan Dukungan untuk Gubernur Andra Soni
Baru 44 Persen Pekerja di Banten yang Tercover BPJS Ketenagakerjaan
Namun, dari jumlah tersebut, baru ada 44 persen pekerja di Banten yang tercover oleh program BPJS Ketenagakerjaan. Ia berharap, 56 persen sisanya dapat segera mendapatkan layanan tersebut.
“Yang tercover oleh BPJS Ketenagakerjaan baru 44 persen dari 6 juta tadi, berarti masih ada 3 jutaan ini masyarakat Banten yang belum merasakan kehadiran negara,” ungkap Eko,” jelas Eko.
Pada momen ulang tahun Provinsi Banten ke 25, BPJS Ketenagakerjaan, memberikan santunan kepada para pekerja yang rentan, penyerahan ini menegaskan lembaganya untuk bisa mengcover para pekerja rentan sekaligus bentuk kepedulian Pemda terhadap para warganya.
BACA JUGA: Pelayanan Dasar Masih Butuh Pembiayaan, DPRD Kota Cilegon Minta Anggaran JLU Dipertimbangkan
“Hari kita saksikan secara simbolis penyerahan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap kepada para pekerja rentan yang ada di Provinsi Banten,” tutur Eko.
Ia menjelaskan, pemberian santunan juga merupakan bentuk perlindungan kepada para pekerja yang bisa saja mengalami kecelakaan ataupun mengalami kejadian yang tak diinginkan saat bekerja.
“Kenapa pekerja rentan, karena pekerja rentan merupakan segmen-segmen masyarakat yang kalau di pekerja formal kan ada pengusahanya, jika di non-formal ga ada pengusahanya sendiri,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemprov Banten mendaftarkan ribuan nelayan, petani, dan pekerja rentan ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
BACA JUGA: Info Lowongan Kerja PT Yutaka Manufacturing Indonesia, Terbuka untuk Lulusan SMK
“Kami sudah mengalokasikan anggaran perlindungan jaminan ketenagakerjaan bagi pekerja rentan sektor nelayan dan petani sebanyak 10.500 tenaga kerja, termasuk juga melalui dana desa,” kata Gubernur Banten Andra Soni.
Pemprov Banten menargetkan 51,38 persen pekerja yang tercover dalam BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2025. Target ini meningkat menjadi 65 persen di tahun 2030 dengan kenaikan rata-rata 2–3 persen setiap tahunnya.***