BANTENRAYA.COM – Sekolah Rakyat tingkat Sekolah Dasar atau SD di Kota Serang masih kekurangan murid baru.
Salah satu faktor kuota tingkat SD masih kekurangan murid baru, karena minimnya sosialisasi tentang Sekolah Rakyat kepada masyarakat, sehingga tak sedikit warga yang belum paham perihal program pemerintah pusat tersebut.
Berdasarkan data keterangan yang diperoleh dari Dinas Sosial atau Dinsos Kota Serang, kuota Sekolah Rakyat tingkat SD masih belum terpenuhi, sedangkan untuk kuota SMA dan bahkan SMP sudah melebihi kuota.
Lantaran masih kekurangan murid, pendaftaran calon siswa baru Sekolah Rakyat tingkat SD pun diperpanjang.
Sekolah Rakyat tingkat SD masih kekurangan murid baru ini disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinsos Kota Serang Muhammad Ibra Gholibi usai meninjau calon siswa Sekolah Rakyat jenjang SMP di Lingkungan Sampang 3, Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Selasa 12 Agustus 2025.
Muhammad Ibra Gholibi mengatakan, kunjungan Dinsos ke Lingkungan Sampang 3 untuk memastikan bahwa calon siswa Sekolah Rakyat atau SR tingkat SMP berasal dari keluarga yang tidak mampu atau pra sejahtera.
“Jadi kalau melihat kondisi rumahnya ya rata-rata memang tidak layak,” ujar Ibra, kepada Bantenraya.com.
Ia menuturkan, jumlah calon siswa Sekolah Rakyat tingkat SMA dan SMP sudah memenuhi kuota, namun untuk tingkat SD hingga kini masih kekurangan siswa baru.
Baca Juga: Kabel Provider Internet Jadi Kendala Pelebaran Jalan di Simpang Titan Arum Kota Serang
“Masih kurang untuk yang SD, kuota kita 50, masih kurang 15. Kalau untuk SMP sudah penuh, untuk SMA sudah penuh kuotanya 19 orang,” ucap dia.
Ibra membeberkan, calon siswa Sekolah Rakyat berasal perwakilan enam kecamatan se Kota Serang.
“Tersebar ada di Walantaka, ada di Taktakan, semua di Kota Serang ada, semua perwakilan ada, di setiap kecamatan ada,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dari Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen terdapat tujuh calon siswa Sekolah Rakyat tingkat SMP.
“Di kampung ini ada tujuh orang untuk SMP. Tujuh orang ini layak untuk sekolah di sekolah rakyat. Kondisi rumahnya, kondisi keluarganya, sangat memenuhi kriteria. Dan di sini ada beberapa calon siswa yang putus sekolah sudah satu tahun. Dia lulus SD, sudah satu tahun yang lalu tidak melanjutkan. Nah ini alhamdulillah ada kesempatan di sekolah SR ini mereka mau melanjutkan sekolahnya,” terangnya.
Ibra menjelaskan, salah satu faktor kuota Sekolah Rakyat tingkat SD masih kekurangan murid baru, karena minimnya sosialisasi tentang Sekolah Rakyat kepada masyarakat, sehingga tak sedikit warga yang belum paham perihal program pemerintah pusat tersebut.
“Jadi mungkin ada kekhawatiran, karena ini masih di bawah umur untuk sistem boardingnya, diasramanya seperti apa. Jadi mereka mungkin khawatir gitu, jadi belum sepenuhnya mengikhlaskan anaknya untuk sekolah di sekolah rakyat,” jelasnya.
Ia mengaku pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kota Serang.
Baca Juga: Dimyati Natakusumah Minta Logo RSUD Labuan Diganti, Pemilik Dipersilakan Ajukan Gugatan
“Iya kita sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk anak-anak yang putus sekolah,” kata Ibra.
Ibra terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Kota Serang agar memahami betul tentang sekolah rakyat.
“Iya kita memberikan edukasi, sosialisasi bahwa semua dijamin sekolah ini. Mulai dari pendidikannya, pakaiannya, makanan. Semuanya, buku semua dipenuhi oleh Kementerian Sosial,” terang dia.
Perihal khawatir terjadinya tindakan bullying terhadap siswa, ia menjelaskan bahwa di SR terdapat wali asuh yang akan mengawasi para peserta didik.
Baca Juga: Ribuan Pelajar di Pontang Terima Imunisasi Serviks, Diklaim Lindungi Kaum Hawa dan Kanker
“Jadi kita menjamin tidak ada bully atau tidak ada perbedaan strata. Itu kan baru satu angkatan. Justru dari pihak sekolah nanti akan memberikan pendidikan karakter, pendidikan secara agama, bahwa pentingnya di sekolah SR itu bagaimana kebersamaannya. Itu akan dibangun oleh sistem dan dibangun oleh sekolah,” bebernya.
Untuk pengawasan, masih kata Ibra, akan dilakukan langsung oleh Kementerian Sosial atau Kemensos Republik Indonesia.
“Pengawasan ini langsung oleh dari Kementerian Sosial. Kita hanya Dinas Sosial Kota Serang, hanya memberikan data siswa saja sebenarnya. Untuk pelaksananya sepenuhnya oleh Kementerian Sosial. Dan pengawasan juga oleh Kementerian Sosial,” papar Ibra.***