BANTENRAYA.COM – Sejumlah orang tua yang anaknya tidak diterima di sekolah negeri di Kota Serang mengadu kepada Gubernur Banten Andra Soni.
Mereka meminta agar anak mereka bisa bersekolah di sekolah negeri tersebut.
Bonar Nadapdap, salah seorang wali murid, menceritakan, anaknya semua mendaftar ke SMA Negeri 1 Kota Serang melalui jalur prestasi akademik.
Baca Juga: Meski Sudah Dikelola Pemkot, Fasilitas Masjid Agung Cilegon Masih Rusak dan Belum Layak
SMA Negeri 1 Kota Serang dikenal sebagai salah satu sekolah favorit karena lulusannya banyak yang berhasil.
Sampai dengan satu hari sebelum hari terakhir pengumuman, nama anaknya masih dinyatakan lolos.
Namun pada saat pengumuman kelulusan, anaknya ternyata terpental oleh siswa lain.
“Di hari pengumuman tiba-tiba nama anak kami hilang,” kata Bonar saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, Senin (14/7/2025).
Bonar mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah. Mereka menyatakan,sebetulnya masih cukup ada kuota untuk siswa bila ada kebijakan membolehkan ada siswa tambahan.
Hanya saja, kewenangan itu bukan kewenangan sekolah melainkan dinas pendidikan bahkan Gubernur Banten.
Baca Juga: Komnas Anak Awasi MPLS 2025 di Banten, Sekolah Diimbau Hindari Kekerasan dan Perundungan
“Makanya kami ke sini meminta bantuan,” katanya.
Posma Situmorang, orang tua siswa lain, mengaku mendaftar ke SMA Negeri 1 Kota Serang melalui jalur domisili.
Awalnya dia mengira bahwa sistemnya sama dengan sistem sebelumnya di mana siswa yang paling dekat rumahnya dengan sekolah yang akan bisa lolos.
Namun ternyata jalur domisili sama dengan jalur prestasi, yaitu mempertimbangkan nilai sebagai indikator penentu kelulusan.
Akhirnya, karena kalah dengan siswa lain, nama anaknya kemudian menghilang saat pengumuman dan dinyatakan tidak lulus.
“Padahal kan anak kami ingin sekolah di sana,” katanya.
Baik Bonar maupun Posma, mengaku keduanya ingin memberikan akses pendidikan yang berkualitas kepada anak mereka.
Karena itu mereka memilih SMA Negeri 1 Kota Serang sebagai sekolah lanjutan anak mereka.
Karena itu, meski anak mereka diberikan pilihan sekolah swasta sesuai dengan program Sekolah Gratis yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Andra Soni dan Dimyati Natakusumah, mereka enggan dengan alasan tidak tahu bagaimana kualitas sekolah swasta tersebut.
Baca Juga: 95 Karyawan PT MFI Cilegon Terkena PHK, Disnaker Akui Sudah Berikan Tanda Terima Klaim JKP
Selain Bonar dan Posma, ada juga sejumlah orang tua murid lain yang mendatangi Pendopo Gubernur Banten.
Bahkan, sebelumnya mereka sempat menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten hanya sekadar ingin mendapatkan jawaban dari permasalahan yang mereka hadapi.
Sementara itu, meski sudah menunggu hampir setengah hari, namun para orangtua siswa harus pulang dengan tangan hampa. Andra Soni yang diharapkan dapat menemui mereka hingga sore hari tidak berkenan menemui mereka. ***
 
			


















