BANTENRAYA.COM – Distribusi kartu identitas atau kartu nusuk untuk jemaah haji Indonesia terus dikebut.
Hingga Kamis 22 Mei 2025, sebanyak 131.200 jemaah telah menerima kartu nusuk digital yang wajib digunakan selama berada di Arab Saudi.
Dikutip Bantenraya.com dari laman kemenag.go.id, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam mengatakan, dari data Kementerian Haji Arab Saudi hingga hari ini sudah ada 131.200 jemaah haji Indonesia yang telah menerima kartu nusuk.
Baca Juga: Jadwal Tayang Jurassic World Rebirth, Petualangan Baru Si Black Widow Menghadapi Mahluk Prasejarah
“Kartu Nusuk ini berfungsi sebagai identitas resmi jemaah yang terintegrasi dengan sistem layanan haji Arab Saudi,” ujarnya.
“Kartu ini menjadi syarat akses ke lokasi-lokasi ibadah utama seperti Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Tanpa kartu ini, jemaah tidak dapat mengikuti rangkaian ibadah haji secara penuh,” kata Nasrullah.
Nasrullah menyampaikan, pendistribusian kartu dilakukan oleh Syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji yang tahun ini bekerja sama dengan PPIH Arab Saudi.
Baca Juga: Bukan dari Plastik Lagi, Pemkot Cilegon Buat 200 Tong Sampah dari Beton Biar Tak Lagi Dicuri
Ia menjelaskan, terdapat delapan Syarikah yang terlibat, yaitu Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah (Sana Mashariq), Rifad, Mashariq Mutamayyizah (Rakeen Mashariq), Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.
“Kalau dirata-rata, sekitar 86 persen dari jemaah yang sudah tiba di Tanah Suci telah menerima kartu Nusuk,” jelas Nasrullah.
Untuk mempercepat pendistribusian kepada seluruh jemaah, Nasrullah mengatakan, PPIH telah membentuk operation room khusus yang menangani akselerasi distribusi Nusuk.
Baca Juga: Asyik! Siap-siap ASN Pemkot Cilegon Cair, Rp68 Miliar ‘Disawer’ untuk Gaji ke-13
Penanggung jawab juga telah ditunjuk di setiap sektor dan daerah kerja (daker) guna memastikan proses berjalan lancar.
Ia menuturkan, PPIH juga menerapkan sistem pelaporan digital berbasis kloter. Ketua kloter diminta melaporkan harian jumlah dan nama jemaah yang belum menerima kartu.
“Setiap hari, ketua kloter akan mengupdate data yang belum menerima kartu Nusuk untuk kami tindak lanjuti bersama Syarikah,” tegas Nasrullah.
Baca Juga: Khutbah Jumat Hari Ini: Menanamkan Nilai Antikorupsi kepada Anak Sejak Dini
Selain itu, lanjut Nasrullah, PPIH juga rutin menggelar rapat evaluasi bersama Kementerian Haji Arab Saudi dan para Syarikah guna memantau perkembangan dan mengatasi kendala di lapangan.
“Kami pastikan seluruh jemaah memperoleh kartu Nusuk tepat waktu agar mereka dapat menunaikan ibadah haji tanpa hambatan,” tandasnya.***