BANTENRAYA.COM – Kali ini kita telah melalui bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan menjalankan selama satu bulan penuh.
Selain itu, bulan suci Ramadhan juga adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah umat Muslim dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dikutip Bantenraya.com dari laman islam.nu.or.id pada Jumat, 4 April 2025, berikut Khutbah Jumat dengan judul “Khutbah Jumat: Jangan Sampai Ramadhan Kita Sia-Sia.”
Baca Juga: Menurun 8,28 Persen, Penyaluran Kredit BPR di Banten Awal Tahun 2025 Lesu
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِلْإِيْمَانِ، وَوَفَّقَنَا لِطَاعَتِهِ فِي كُلِّ زَمَانٍ، نَشْكُرُهُ شُكْرًا يَجْلِبُ الرِّضْوَانَ، وَنَسْتَغْفِرُهُ إِسْتِغْفَارًا يَمْحُوْ الْعِصْيَانَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً تَحْفَظُ الْإِيْمَانَ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْإِنْسِ وَالْجَانِّ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَمَنْ سَارَ عَلَى دَرْبِهِمْ إِلَى يَوْمِ الْجَزَاءِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ أَفْلَحَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT
Segala puji dan syukur, mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam nikmat sehingga kita bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Napak Tilas Wali Songo, Pecinta Ziarah dan Sejarah Wajib Kunjungi 2 Wisata di Kabupaten Kudus Ini
Tidak hanya itu, atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, kita bisa sampai di Lebaran Idul Fitri dan bersilaturahmi bersama keluarga serta sanak saudara.
Shalawat beserta salam, tidak lupa kita haturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia, sehingga kita dapat merasakan betapa istimewanya wahyu Tuhan. Begitu juga kepada para kerabat dan sahabat beliau yang senantiasa mengiringi perjuangan, serta para ulama yang mengikuti setiap langkahnya hingga saat ini.
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT
Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa, dan jangan sampai kita meninggal dalam keadaan yang kafir.
Baca Juga: Arus Balik Diprediksi Mulai Hari Ini, Polri Siapkan Strategi Antisipasi Lonjakan Kendaraan
Hal ini dilandaskan atas firman Allah SWT;
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (QS. Ali Imran: 102)
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah
Sampai detik ini, suasana perayaan kemenangan atas keberhasilan kita menjalankan perintah Allah SWT untuk ibadah puasa selama sebulan penuh, melawan hawa nafsu serta mengerjakan banyak amalan baik.
Baca Juga: Arus Balik Diprediksi Mulai Hari Ini, Polri Siapkan Strategi Antisipasi Lonjakan Kendaraan
Nabi Muhammad SAW meskipun telah menjadi orang terdekat dan paling dicintai oleh Allah SWT, beliau selalu mempraktikkan apa yang telah disampaikannya sendiri dalam hadits tersebut.
Dalam riwayat lain dirincikan oleh Aisyah, bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang selalu konsisten dalam beramal.
عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ سَأَلْتُ أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ عَائِشَةَ قُلْتُ: يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ، كَيْفَ كَانَ عَمَلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، هَلْ كَانَ يَخُصُّ شَيْئًا مِنَ الْأَيَّامِ؟ قَالَتْ: لَا، كَانَ عَمَلُهُ دِيمَةً، وَأَيُّكُمْ يَسْتَطِيعُ مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَطِيعُ
Artinya, “Dari ‘Alqamah, ia berkata, Aku pernah bertanya kepada Ummul Mu’minin, Aisyah. Aku bertanya, ‘Wahai Ummul Mu’minin, bagaimana (sifat) perbuatan Nabi Muhammad SAW? Apakah beliau mengkhususkannya di hari-hari tertentu?’ Aisyah menjawab, ‘Tidak. Perbuatan Nabi itu dilakukannya secara terus-menerus. Setiap kalian pasti bisa melakukan amal seperti apa yang dilakukan oleh Nabi tersebut,” (HR. Bukhari).
Baca Juga: Tak Perlu Rogoh Kocek Dalam, Berikut Lima Destinasi Wisata Gratis di Jakarta yang Wajib Dikunjungi
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah
Jangan sampai kebiasaan baik yang telah kita lakukan dan latih secara terus-menerus selama sebulan penuh di bulan Ramadhan berujung sia-sia.
Dibiarkan hanya menyisakan sebuah kenangan yang tiada berarti. Akan tetapi, buatlah apa yang sebelumnya kita usahakan tersebut menjadi istiqomah selamanya.
Maka dari itu, walaupun bulan Ramadhan yang penuh keberkahan telah dilalui, kebiasaan amal kebaikan kepada Allah SWT harus tetap Jam dijalankan dengan penuh keikhlasan. ***