BANTENRAYA.COM– Program mudik gratis 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Dengan total kuota yang cukup besar, seluruh kursi yang disediakan kini telah terisi penuh.
Hal itu sebagaimana diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Tri Nurtopo, yang menjelaskan bahwa program yang mencakup lima provinsi tujuan dengan rute yang menyesuaikan kebutuhan pemudik telah habis seluruhnya.
Baca Juga: Bukan Karena Wewe Gombel, Pria Ditemukan di Atas Pohon Beringin Diduga Depresi
“Program Mudik Gratis melayani perjalanan ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Sumatera Selatan. Kami berupaya mencakup sejumlah kota besar di tiap provinsi agar pemudik bisa lebih dekat dengan kampung halamannya,” kata Tri, Senin (24/3/2025).
Tri menjelaskan, untuk kota tujuan di Jawa Barat, pihaknya menyediakan rute ke Kabupaten Garut, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, dan Kota Bandung dengan kuota masing-masing 90 peserta.
Sementara itu, untuk Jawa Tengah, rute yang disediakan mencakup Purwokerto, Brebes, Semarang, dan Solo, dengan total kuota lebih dari 400 peserta.
Baca Juga: Dasar Hukum Kuat! Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia Tegaskan Galian C di Cikoromong Ilegal
“Untuk Jawa Timur, Yogyakarta, dan Sumatera Selatan, kuotanya bervariasi, mulai dari 90 hingga 270 peserta,” jelasnya.
Tri menambahkan, seluruh kuota yang disediakan kini telah penuh, baik untuk peserta yang berangkat dari Banten maupun mereka yang akan kembali ke Banten.
“Sesuai jumlah yang disediakan, semua kursi sudah full terisi,” katanya.
Baca Juga: Hery Gunardi, Nakhoda Baru BRI yang Sukses Membangun BSI
Tri menerangkan, saat ini pihaknya sedang memastikan dengan melakukan verifikasi dan validasi data penumpang dengan target selesai satu hari sebelum keberangkatan.
“Proses ini akan berjalan sampai tanggal 25 Maret, atau H-1 sebelum pemberangkatan. Tapi untuk mahasiswa yang berangkat dari Yogyakarta dan Bandung menuju Banten, itu mereka sudah kami berangkatkan lebih awal pada 22 Maret 2025, dan sudah sampai Minggu malam kemarin,” ujar Tri.
Dalam memastikan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan, Tri mengungkapkan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kondisi bus sebelum keberangkatan.
“Oh iya itu tentu (ada,-red), kita akan lakukan ramp check untuk memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan. Saya sudah berkoordinasi dengan teman-teman di kabupaten/kota yang biasa melakukan ramp check untuk membantu proses ini,” jelasnya.
Baca Juga: Tidak Ada di Perda, Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman Sebut Galian C Gunung Cikoromong Ilegal
Tak hanya kendaraan, Tri menegaskan pihaknya juga akan memeriksa kesehatan para sopir sebelum berangkat.
“Pemeriksaan kesehatan ini penting agar para sopir dalam kondisi prima selama perjalanan,” katanya.
Lebih lanjut, Tri mengungkapkan bahwa peserta mudik tahun ini tidak mendapatkan uang saku karena keterbatasan anggaran.
“Anggaran yang kami miliki hanya sedikit lebih dari Rp1 miliar. Dari jumlah itu, lebih dari Rp700 juta sudah digunakan untuk sewa bus. Sisanya kami alokasikan untuk makan, snack, serta pengadaan kaos bagi peserta,” ungkap Tri.
Baca Juga: Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman Dukung CSR dan Tolak Investasi PIK 2
Meski demikian, Tri memastikan seluruh peserta akan mendapatkan fasilitas yang cukup selama perjalanan.
“Kami berupaya memberikan kenyamanan terbaik bagi para peserta agar mereka bisa sampai di kampung halaman dengan aman dan nyaman,” pungkasnya.
Sementara itu, sebelumnya, salah seorang Anggota Komisi IV DPRD Banten, Juheni M Rois mengatakan, pihaknya sangat mendukung program mudik gratis yang sudah rutin dilaksanakan Pemprov dalam beberapa kurun tahun waktu belakangan ini.
Kendati demikian, Juheni menambahkan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten selaku pelaksana program harus bisa memastikan bahwa program tersebut tepat sasaran.
Baca Juga: Dampak Penutupan Wisata di Puncak, Disporapar Serang Prediksi Anyer Cinangka Ramai Pengunjung
“Kita tentu sangat mendukung program-program yang berkenaan dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Tapi, kami mengimbau jangan sampai miss (meleset,-red). Jangan sampai tidak tepat sasaran. Artinya ada langkah-langkah yang dilakukan untuk jangan sampai ada celah untuk dipermainkan oknum calo,” jelasnya.
“Lebih jelasnya Dishub sebagai pelaksana dan yang tahu mekanismenya, harus bisa mengantisipasi hal-hal tersebut,” tambahnya.***

















