BANTEN RAYA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengoperasikan 253 puskesmas sebagai bagian dari program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang mulai berjalan pada 1 Februari 2025. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 400.5.2/290/SJ tentang Dukungan Pelaksanaan PKG, yang bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat secara gratis.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, menjelaskan bahwa program ini menjadi bagian dari delapan quick win program Asta Cita yang menjadi visi misi Presiden RI Prabowo Subianto yang berfokus pada sektor kesehatan. Yang mana, salah satu target utamanya adalah menurunkan angka Tuberkulosis (TBC) hingga 50 persen dalam lima tahun ke depan.
“Program PKG ini merupakan bagian dari delapan astacita Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang kemudian diterjemahkan ke dalam 17 program prioritas dan delapan program quick win. Salah satu yang berkaitan erat dengan kesehatan adalah program pemeriksaan gratis ini,” kata Ati kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).
Ati menjelaskan bahwa program PKG memiliki tiga fokus utama. Pertama, pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat umum, khususnya mereka yang berulang tahun. Kedua, skrining kesehatan bagi siswa baru di sekolah untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan. Ketiga, pemeriksaan khusus bagi ibu hamil, bayi, dan balita guna memastikan kelompok rentan mendapatkan perhatian medis yang optimal.
“Bagi masyarakat yang berulang tahun, mereka bisa datang ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. Kami memberikan tenggat waktu satu bulan sejak hari ulang tahunnya agar mereka memiliki kesempatan lebih luas untuk memanfaatkan fasilitas ini,” ungkapnya.
“Selain itu, jika hasil pemeriksaan menunjukkan indikasi penyakit serius seperti hipertensi atau kadar gula darah tinggi, masyarakat akan diarahkan untuk menjalani pengobatan lanjutan guna mencegah komplikasi,” tambahnya.
Ati menyampaikan, untuk menyukseskan berjalannya program ini, pihaknga mengaku telah memulai berbagai persiapan, termasuk sosialisasi yang akan dimulai pada 22 Januari 2025.
“Sosialisasi dilakukan baik secara daring maupun luring, yang melibatkan seluruh fasilitas layanan kesehatan. Selain itu, kami juga tengah menyiapkan sarana dan prasarana, seperti alat kesehatan, logistik, serta pelatihan tenaga medis agar program ini dapat berjalan optimal,” jelasnya.
Ati juga menambahkan, saat ini Pemprov Banten sedang melakukan berkoordinasi dengan pemerintah daerah di kabupaten kota agar implementasi program ini berjalan sesuai rencana.
Baca Juga: Datangi Kantor Dewan, PPPK Kabupaten Serang Minta Jatah TPP
“Tentu kita sudah lakukan koordinasi juga ke Kabupaten Kota sembari menunggu surat edaran resmi dari Kementerian Dalam Negeri sebelum memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah di Banten,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program PKG merupakan langkah preventif dalam investasi jangka panjang di bidang kesehatan.
“Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Dengan program ini, kami ingin memastikan seluruh masyarakat Indonesia dapat menjalani hidup yang lebih sehat,” ujar Budi.
Budi mengatakan, peluncuran program PKG akan dilakukan secara serentak di lebih dari 10 ribu puskesmas dan 20 ribu klinik di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terpencil.
“Langkah ini bertujuan untuk memastikan layanan kesehatan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang berada di wilayah dengan keterbatasan akses layanan medis,” ucapnya.
Baca Juga: Pemkot Cilegon Raih Nilai Tertinggi Penilaian Pelayanan Publik
Menurut Budi, dengan adanya program PKG, diharapkan masyarakat Banten dan seluruh Indonesia dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan.
“Karena program ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit sejak dini, agar masyarakat dapat mendapatkan layanan medis yang lebih terjangkau dan merata,” pungkasnya. (***)