BANTENRAYA.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon mengklaim angka stunting di Kota Cilegon.
Berdasarkan data DP3AP2KB Kota Cilegon, pada semester II 2024 angka stunting turun menjadi 818 kasus.
Angka stunting itu disampaikan oleh Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma usai acara Diseminasi Evaluasi Perubahan Status Audit Kasus Stunting di Aula Diskominfo Kota Cilegon, Selasa 19 November 2024.
Baca Juga: MAKIN SERU! University War 2 Episode 3 dan 4: MIT atau Korea University yang Bakal Tersingkir?
Ia mengatakan, pada semester II 2024 angka stunting di Kota Cilegon turun dari 876 pada semester I menjadi 818 kasus.
“Semester II tahun 2024 ini angka stunting kembali turun mencapai 818 kasus dari sebelumnya semester satu tahun 2024 mencapai 876 kasus,” katanya.
Lia menuturkan, kasus stunting tersebut turun karena keberhasilan dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkot Cilegon.
Baca Juga: Brewing Love Episode 6 Sub Indo: Spoiler dan Link Nonton Full Movie Bukan Loklok dan Bilibili
“Dari penurunan angka stunting ini dari upaya apa yang sudah kita lakukan untuk permasalahan-permasalahan yang terjadi pada kasus stunting,” sambungnya.
Data dari elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon untuk penurunan anak stunting terdapat 818 kasus.
Pada Februari 2023, angka stunting di Kota Cilegon mencapai 1.144 kasus, dan validasi pada Agustus 2023 menjadi 944 kasus.
Baca Juga: Mengenal Peserta Oxford dan MIT di University War Season 2 Lengkap dengan Instagram dan Jurusan
Adapun pada validasi Februari 2024 menjadi 876 kasus dan validasi pada Agustus 2024 turun menjadi 818 kasus.
“Berdasarkan hasil intervensi terhadap jumlah sample audit kasus stunting di Kota Cilegon menunjukan sisi positif,” ungkapnya.
“Di mana semua wilayah yang menjadi sampling menunjukan penurunan, hanya ada satu wilayah yang mengalami peningkatan status resiko stunting dan itupun hanya satu balita,” ucapnya.
Baca Juga: Penanganan Kecelakaan Kerja: Solusi Tepat untuk Cedera Tulang dan Sendi di Bethsaida Hospital Serang
Ia mengungkapkan, berbagai program-program terus dilakukan oleh Pemkot Cilegon sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Cilegon
Adapun program yang dilakukan oleh Pemkot Cilegon untuk masyarakat yakni Pemberian Makanan Tambahan (PMT), program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
Kemudian mengangkat orang tua asuh baik dari industri maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang disalurkan melalui Baznas.
Baca Juga: Rumah Zakat Cilegon Bersama PLN Indonesia Power Salurkan Air Bersih untuk Warga Tembulum
“Intervensi yang sudah dilakukan programnya itu ada pemberian makanan bergizi, bapak asuh, pendampingan terhadap keluarga yang dilakukan oleh para kader,” ungkapnya.
“Kebijakan dari Pemkot untuk komitmen bersama dengan perusahaan melalui CSR dalam memberikan PMT,” ungkapnya.
Selain itu, DP3AP2KB melakukan diseminasi audit kasus untuk upaya percepatan penanganan stunting sementer II di Kota Cilegon dari mulai kelompok sasaran yang diaudit yaitu pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Baca Juga: Sempat Tolak Laporan Kecelakaan dari Warga, Polda Metro Minta Maaf Usai Kasusnya Viral
Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang membuat anak mengalami stunting dan diperlukannya edukasi kepada masyarakat Kota Cilegon.
“Faktor-faktornya seperti pendidikan orang tua yang rendah, ibu hamil khususnya laki-laki tidak paham bahaya dari asap rokok, pola asuh pemberian makanan bergizi bagi anak, itu masih menjadi permasalahan untuk kita yang harus kita intervensi kembali supaya masyarakat sadar dan paham mengenai hal ini,” ucapnya. (mg-tia) ***