BANTENRAYA.COM – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dengan kode emiten (ISAT) akan melakukan aksi korporasi berupa stock split saham dengan rasio 1:4. Keputusan strategis tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
President Director and CEO IOH Vikram Sinha mengatakan, ini bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi dan likuiditas, serta memperluas akses terhadap saham Perseroan bagi investor ritel dari berbagai kalangan, terutama generasi muda.
“Dengan menurunkan harga per lembar saham, Indosat menargetkan lebih banyak masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat pertumbuhan perusahaan melalui kepemilikan saham dan perluasan partisipasi di pasar modal Indonesia,” kata Vikram dikutip Bantenraya.com, Kamis 26 September 2024.
Stock split akan dilakukan dengan rasio 1:4 untuk seluruh saham Seri B, yang akan merubah nilai nominal dari Rp100,00 per saham menjadi Rp25,00, adapun nilai nominal saham Seri A tetap sama.
Baca Juga: Diberi Uang Rp 5 Juta, Seorang Kakek Hanya Diprank Oknum Konten Kreator
Dengan demikian, jumlah saham Seri B yang tercatat di bursa saham akan meningkat secara signifikan dari 8.062.702.740 saham menjadi 32.250.810.957 saham, sehingga meningkatkan aksesibilitas dan likuiditas pasar.
“Dengan meningkatkan keterjangkauan dan likuiditas saham, kami mengajak lebih banyak masyarakat untuk menjadi bagian dari visi Indosat,” papar Vikram.
Berdasarkan pantauan di bursa saham, harga saham ISAT berada di level Rp11.275, dengan adanya rencana stock split maka harga saham Indosat akan berada di level Rp2.600 per lembar saham.
Vikram melanjutkan, stock split ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam memberdayakan Indonesia. Perusahaan tetap berkomitmen memanfaatkan layanan telekomunikasi yang mutakhir untuk mendorong transformasi digital di tanah air.
Baca Juga: KPU Terima Logistik Kotak Suara dan Bilik Hari Ini, Segini Jumlahnya
“Dengan menghubungkan masyarakat dan mendukung kewirausahaan, Indosat mengambil peranan penting dalam menghadirkan solusi teknologi yang memperkaya kehidupan di seluruh negeri,” paparnya.
Di awal tahun 2024, ISAT masuk ke dalam Indeks LQ45 sebagai salah satu saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia atau BEI.
Ini mencerminkan kondisi keuangan yang solid dan prospek pertumbuhan yang sangat baik, dengan nilai transaksi dan frekuensi yang tinggi di pasar modal Indonesia.
“Aksi korporasi ini menegaskan keyakinan kami akan semakin beragamnya investor, khususnya dari generasi muda, dapat turut mengambil bagian dari kesuksesan Indosat di masa yang akan datang,” kata Vikram.***