BANTENRAYA.COM – Artikel ini akan membahas mengenai bahaya stunting dalam jangka pendek dan panjang.
Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis.
Fenomena stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan atau pada anak selama masa pertumbuhan.
Baca Juga: Dapat Dana Insentif, Pemprov Gunakan Untuk Beli Kebutuhan Mandatori
Stunting umumnya lebih sering terjadi pada masyarakat kelas menengah ke bawah, di mana pemenuhan gizi pada ibu hamil dan anak-anak sering kali tidak tercukupi.
Pencegahan stunting sebenarnya dimulai sejak masa kehamilan, bukan setelah anak lahir.
Pemenuhan gizi yang cukup sejak dalam kandungan sangat penting untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal serta bebas dari stunting.
Baca Juga: Rawan Kebakaran, Puluhan Pelaku Usaha di Kota Serang Dibekali Cara Memadamkan Api
Berikut adalah bahaya jangka pendek dan jangka panjang dari stunting yang perlu diketahui, dikutip dari Instagram @pemprov.banten.
Bahaya Jangka Pendek Stunting:
- Meningkatkan risiko terkena penyakit.
- Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak menjadi terhambat dan tidak optimal.
- Anak menjadi lebih pendek dibandingkan anak seusianya.
Baca Juga: Bangun Pos Segar, Rumah Zakat Cilegon Turun Langsung Bantu Warga Terdampak Kebakaran TPSA Bagendung
Bahaya Jangka Panjang Stunting:
- Tinggi badan tidak mencapai potensi maksimal saat dewasa.
- Meningkatkan risiko obesitas dan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan kanker.
- Menurunnya kesehatan reproduksi.
- Kemampuan belajar dan performa akademik yang tidak optimal saat sekolah.
- Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak maksimal saat dewasa.
Baca Juga: KPU Pandeglang dan Kejaksaan Negeri Pandeglang Teken Perjanjian Kerjasama
Mencegah stunting sangat penting, dan kesadaran akan bahaya jangka pendek dan panjangnya bisa membantu mengurangi risiko bagi generasi mendatang. ***