BANTENRAYA.COM – Dompet Dhuafa Banten mengagas peternakan neo plasma di beberapa wilayah pelosok, supaya warga bisa melaksanakan kurban saat momen Idul Adha.
Pendamping Program Peternakan Dompet Dhuafa Banten Agus Salim menyampaikan, gagasan tersebut didorong oleh minimnya pelaksanaan kurban di daerah terpencil.
Neo plasma sendiri merupakan peternakan berukuran kecil yang hanya menyediakan kandang dan tenaga peternak.
“Kandang ini tersebar di beberapa daerah seperti Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang dengan total populasi hewan kurban sebanyak kurang lebih 250 ekor kambing dan domba,” kata Agus kepada Bantenraya.com, Minggu 9 Juni 2024.
Baca Juga: PERINGATAN DINI! Gelombang Tinggi Terjadi di Perairan Banten
Selain itu, Dompet Dhuafa Banten juga memastikan hewan kurban berkelamin jantan dan lolos quality control baik secara kesehatan, bobot dan lainnya dapat ditempatkan di neo plasma sehingga layak untuk kurban.
“Maka itu Dompet Dhuafa dengan Kurban 3 Pasti, diharapkan dapat membagikan secara rata konsumsi daging dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat terutama wilayah yang masih kekurangan daging kurban,” imbuhnya.
Selanjutnya, Dompet Dhuafa Banten turut melihat perkembangan ekonomi di wilayah desa yang ditempatkan untuk kandang neo plasma tersebut, yang jauh dari ekonomi kecukupan.
“Mayoritas masyarakat di wilayah terpencil ini berprofesi sebagai pembuat sapu ijuk atau sapu lidi dengan berbasis industri rumahan. Sehingga dorongan untuk melakukan kurban adalah hal yang sangat kecil dilakukan. Itupun kalau ada hanya satu hingga dua ekor saja di satu desa ini,” papar Agus.
Baca Juga: Kumpulan Catatan Wali Kelas Oleh Guru kepada Siswa SMA, SMP dan SD
Salah satu pengelola Kandang neo plasma di Kampung Benua, Desa Sindangheula, Serang Hardi menambahkan, dengan adanya program perternakan berbasis Neo Plasma dapat membantu peternak dalam mendorong ekonomi yang lebih baik.
“Yang awalnya saya tidak memiliki pekerjaan alias serabutan, akhirnya saya mempunyai pekerjaan dengan menjadi peternak domba dan kambing di neo plasma benua. Dengan dukungan dari lurah setempat hingga Dompet Dhuafa saya bisa tumbuh dan produktif hingga sekarang,” tutur Hardi.
Ia juga mengungkapkan, saat ini program kandang neo plasma benua sudah 80 persen domba dan kambing lolos quality control mulai dari kesehatan, gigi, mata, bobot, kaki hingga hewan jnajan dipastikan siap untuk didistribusikan ke wilayah deficit daging kurban.
“Kalau sebelumnya jangankan untuk hunian layak, dapat makan seharian aja sudah cukup kala itu sebelum terjun ke peternakan. Rasanya sulit bagi saya untuk berkembang. Dompet Dhuafa Banten melihat peluang ada, dan hingga akhirnya bekerjasama untuk mengembangkan program neo plasma yang ada di Kampung Benua ini,” kata Hardi.***















