BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kabupaten Serang mengerahkan pemantau hewan kurban dan Juru Sembelih Halal (Juleha) menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Para pemantau hewan kurban dan juleha tersebut akan memantau kondisi kesehatan hewan kurban hingga proses penyembelihannya.
Sekda Pemkab Serang Nanang Supriatna mengatakan, pemantauan hewan dilakukan sebagai antisipasi kejadian yang tidak dinginkan seperti adanya hewan kurban yang sakit yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Baca Juga: Dugaan Adanya Pemberian Imbalan dari Balon Walikota, Bawaslu Kota Serang Panggil PKB
“Intinya pemerintah hadir untuk melindungi masyarakat, bagaimana hewan kurban yang disembelih sehat dan layak konsumsi,” ujarnya, Rabu 5 Juni 2024.
Ia menjelaskan, pada kegiatan sosialisasi dan pelatihan Juleha yang digelar di Desa Balai Kambang, Kecamatan Mancak tersebut Pemkab Serang menghadirkan narasumber dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjelaskan tentang kesehatan hewan kurban.
“Ini memberikan hal yang positif untuk bekal para Juleha dalam lekasanakan tugasnya,” katanya.
Baca Juga: Pemprov Banten Anggarkan Rp150 Miliar untuk Pembebasan Lahan Proyek Jalan Syech Nawawi
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, pelatihan kepada para Julehan diberikan agar mereka mengetahu teknsi yang benar dana menyembelih hewan kurban.
“Jadi cara merobohkan yang benar seperti apa, cara menyembelih yang benar itu bagaimana, terus cara menguliti dan sebagaianya seperti apa,” katanya.
Ia mengungkapkan, para Juleha yang diberi pelatihan tahun ini merupakan pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) sebanyak 29 orang dari 29 kecamatan.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Banten Kekurangan 46 Ribu Hewan Kurban
“Juleha ini ada perkumpulannya sampai tingkat pusat. Saat ini baru 29 orang, ke depan kita targetkan 1 masjid satu orang yang dilatih,” tuturnya.
Suhardjo menuturkan, pada 30 Mei bulan kemarin pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada tim pemantau hewan kurban sebanyak 58 orang yang terdiri dari perwakilan dari tiap-tiap kecamatan dan para penyuluh peternakan.
“Tugas mereka memantau hewan kurban di seluruh lapak-lapak penjualan. Mereka setiap hari membuat laporan kegiatannya,” paparnya.
Baca Juga: Kelurahan Taman Baru Masuk Zona Merah Narkoba, Pemerintah dan BNN Kota Cilegon Beri Tindakan Ini
Lebih lanjut Suhardjo mengatakan, hasil pemantauan yang dilakukan pada tahun 2023 di 29 kecamatan terdapat 188 lapak penjualan hewan kurban dengan jumlah ternak sapi sebanyak 1.264 ekor, kerbau 244 ekor, domba 6.974 ekor, dan kambing 519 ekor.
“Untuk tempat penyembelihannya tersebar di 594 tempat. Hewan yang dipotong sapi 380 ekor, kerbau 240 ekor, domba 1.620 ekor, dan kambing 683 ekor dan itu semuanya dinyatakan sehat dan layak untuk dikonsumsi,” ungkapnya.***