BANTENRAYA.COM – Dinas Kesehatan atau Dinkes Provinsi Banten merilis progres vaksinasi Covid-19 di Banten.
Per 25 September 2021, capaian vaksinasi di provinsi paling barat di Pulau Jawa ini mencapai 43,27 persen.
Dikutip Bantenraya.com dari Instagram resmi Dinkes Provinsi Banten di @dinkes_provbanten diketahui target vaksinasi di Banten sendiri mencapai 9.229.383 jiwa.
Baca Juga: Daftar dan Harga Paket Liburan di Mutiara Carita Cottages
Itu terdiri atas kategori tenaga kesehatan (nakes) dari target 45.556 jiwa untuk dosis pertama telah mencapai 65.775 jiwa atau dengan realisasi 144,365 persen.
Sementara untuk dosis kedua sebanyak 58.430 atau 128,23 persen.
Kategori petugas publik, dari target 456.149 untuk dosis pertama telah mencapai 1.303.158 jiwa atau 285,69 persen dan untuk dosis kedua 776.478 atau 170,22 persen.
Baca Juga: Bikin Eneg! Restoran Mewah di Jakarta Ini Viral Setelah Ada Tikus Raksasa dan Ulat dalam Makanannya
Kategori lansia dengan target 643.607 untuk dosis pertama terealisasi 183.029 atau 28,44 persen dan dosis kedua 129.916 atau 20,19 persen.
Kategori masyarakat rentan dan umum dengan target 6.877.059 jiwa untuk dosis pertama terealisasi 2.152.313 jiwa atau 31,30 persen. Dosis kedua 1.051.973 jiwa atau 15,30 persen.
Terakhir, untuk kategori remaja dengan target 1.207.002 jiwa untuk dosis pertama terealisasi 289.601 jiwa atau 23,99 persen dan dosis kedua 152.745 atau 12,65 persen.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Bagi Ibu Hamil
Sementara dosis ketiga yang dikhususkan untuk nakes dari target 45.566 terealisasi 31.649 dengan capaian 69,46 persen.
Sehingga jika ditotal, untuk dosis pertama telah divaksin sebanyak 3.993.876 jiwa atau dengan cakupan 43,27 persen dan dosis kedua 2.169.542 atau 23,51 persen.
Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, awalnya Provinsi Banten hanya diberi target vaksinasi dengan jumlah sasaran 1,2 juta jiwa.
Belakangan, pemerintah pusat menambahkan target sasaran sehingga kini menjadi sebanyak 9,2 juta jiwa.
Dengan target sasaran 9,2 juta maka diperkirakan proses vaksinasi bisa rampung pada Februari 2022. Itupun tergantung dari ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat.
“Tergantung dari ketersediaan vaksin pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi dan didistribusikan ke kabupaten/kota,” katanya. ***