BANTENRAYA.COM – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan atau DPKP Kabupaten Pandeglang mengklaim produksi gabah mencapai 950 ribu ton pertahun.
Hal tersebut membuat Kabupaten Pandeglang menjadi wilayah pemasok beras terbesar untuk Provinsi Banten.
“Produksi gabah kita (Kabupaten Pandeglang) mencapai 950 ribu ton pertahun. Bahkan, 43 persen pasokan beras di Banten itu berasal dari Pandeglang,” kata Nasir, Kepala DPKP Pandeglang kepada Bantenraya.com, Jumat, 17 Mei 2024.
“Wajar memang, karena wilayah produksi itu ya hanya Pandeglang, Serang, Lebak, dan Kabupaten Tangerang,” sambungnya.
Baca Juga: Tak Kalah Saing, Batik Kabupaten Serang Laku Keras Saat Pameran HUT Dekranas di Solo
Kendati demikian, besarnya jumlah produksi gabah, masih belum bisa memberikan dampak ekonomi yang signifikan untuk Kabupaten Pandeglang.
Menurut Nasir, hal tersebut terjadi lantaran, baik petani maupun pemerintah Pandeglang masih belum mampu memanfaatkan nilai tambah dari produksi gabah tersebut.
“Kebanyakan ketika para petani panen, itu pasti langsung dijual dalam bentuk gabah. Paling berapa harga gabah itukan. Harusnya, kita bisa kemas sendiri, baru kemudian kita jual dalam bentuk beras,” ujarnya.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Nasir berharap ke depan Pandeglang memiliki lembaga dan fasilitas khusus pengelolaan beras seperti rice center.
Baca Juga: Mendagri Ungkap Alasan Pengangkatan Al Muktabar untuk Ketiga Kalinya Sebagai Pj Gubernur Banten
Melalui rice center tersebut, ucap Nasir, gabah-gabah yang berasal dari petani dikumpulkan kemudian diolah dan dikemas sebelum dipasok ke pihak luar.
“Kita bikin brand beras kita sendiri, baru kita jual ke luar. Pasti nilainya lebih tinggi. Jangan hanya jual gabah, terus masuk beras brand lain yang padahal gabahnya punya kita,” imbuhnya.
Ia yakin rencananya tersebut akan berhasil jika benar-benar direalisasikan.
Terlebih, saat ini petani di Pandeglang sudah lebih mahir dan memiliki teknologi yang cukup mumpuni untuk melakukan aktivitas pertaniannya.
Baca Juga: Keluhkan Sampah Liar, Pelaku Usaha Pariwisata di Anyer dan Cinangka Khawatir Turis Kapok
“Pengelolaan gabah dari hulu sampai hilir ini pastinya akan bisa memenuhi kebutuhan beras untuk kebutuhan konsumsi pribadi atau yang lainnya, ketimbang hanya menjual gabah,” tandasnya.***