BANTENRAYA.COM – Penjabat atau Pj Gubernur Banten Al Muktabar meresmikan Jembatan Tanara dan Jembatan Kemayungan.
Peresmian Jembatan Tanara dan Jembatan Kemayungan dilakukan dalam rangka Ekspedisi Reformasi Birokrasi Tematik Berdampak Pemerintah Provinsi Banten di Kota Serang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Banten Arlan Marzan mengungkapkan, Jembatan Tanara pertama kali dibangun pada tahun 2004 dan baru diperlebar tahun 2023.
Sementara Jembatan Kemayungan dibangun pada tahun 1979 dan baru dilebarkan pada tahun 2023.
“Adapun nilai kontrak pembangunan Jembatan Tanara dan Jembatan Kemayungan mencapai Rp16,2 miliar,” ujar Arlan.
Arlan mengungkapkan, semula lebar jembatan Tanara dan Kemayungan hanya 4,5 meter. Setelah dilakukan pelebaran maka saat ini lebar jembatan menjadi 7 meter.
“Jembatan Tanara yang dibangun pada 2004 yang lebarnya 4,5 meter cukup mengganggu mobilitas. Tidak bisa dua jalur. Hal sama juga di Jembatan Kemayungan yang dibangun pada 1979,” jelasnya.
Arlan mengungkapkan, Jembatan Tanara dan Jembatan Kemayungan menopang mobilitas masyarakat pantai utara atau Pantura.
Baca Juga: 633 Rumah Dari 3 Kecamatan di Kota Cilegon Terendam Banjir, Wilayah Ini Paling Parah
Kedua jembatan tersebut selama ini menjadi akses wisata masyarakat di Pantai Utara (Pantura) yang hendak ke Banten Lama.
Selain itu, jalur ini jug menjadi jalur distribusi hasil pertanian dan perikanan.
“Hingga menopang mobilitas para pekerja pada kawasan industri di wilayah Tangerang dan Serang,” kata Arlan.***















