BANTENRAYA.COM – Uji coba jalur penerbangan paralayang di Bukit Watu Kupel, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, berakhir tidak mulus.
Atlet paralayang yang melakukan ujicoba gagal mendarat dengan sempurna.
Sebab salah satu penerbang paralayang harus mendarat darurat yang menyebabkan parasutnya tersangkut di atas pohon dengan ketinggian sekitar 30 meter yang berada di Lingkungan Gerem Cupas, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa, 9 Januari 2024.
Pantaun Bantenraya.com di lokasi, pada pukul 13.20 WIB pilot paralayang bernama Sun’an masih berada di atas pohon menunggu pertolongan untuk dievakuasi dan menjadi tontonan warga sekitar.
Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Kupon The Spike Volleyball Story untuk Tanggal 10 Januari 2024
Baru pada pukul 13.45, Sun’an berhasil dievakuasi dari atas pohon dengan bantuan warga dan TNI yang membuat tangga darurat di batang pohon kihiyang.
Pilot Paralayang Sun’an menceritakan, penerbangan paralayang yang dilakukannya untuk uji coba jalur sebelum Puncak Paralayang Merak atau PPM dilaunching atau diresmikan.
“Ini terbang dalam rangka untuk ujicoba launching baru atau take off baru paralayang yang ada di area Merak, Gerem dan area-area Cilegon ya, karena sebelum ini kita kan tempat terbang paralayang yang ideal,” kata dia kepada awak media pasca berhasil dievakuasi turun dari atas pohon.
Sun’an menjelaskan, penerbangan ini dimulai pada pukul 12.30 WIB, di mana dirinya sempat melayang di udara selama 10 menit sebelum akhirnya tersangkut di pohon.
Baca Juga: 3 Fakta Ujicoba Timnas Indonesia Lawan Iran, Tak Pernah Terkalahkan Sejak November 2022
Menurutnya, saat take off itu dirinya menargetkan tempat landing di dua area persawahan yang ada di Lingkungan Gerem Cupas, Kecamatan Grogol.
“Tapi pada saat saya take off itu, angin berubah dari kecepatan 12 km per jam dan di atas angin sekitar 16 km per jam, sehingga parasut saya untuk menembus ke depan itu agak susah,” ungkapnya.
“Sebenarnya masalah nyangkut itu masalah pilihan untuk emergency landing ya. Saya sempat tidak maju itu hampir lima menit atau enam menit parasut itu ada di atas, maju tidak, mundur juga tidak,” sambungnya.
Ia menegaskan, kegiatan penerbangan ini murni untuk mencoba jalur baru sebelum memperkenalkan objek wisata PPM ke masyarakat Cilegon dan di luar Cilegon.
Baca Juga: AKB dan AKI di Kota Serang Meroket Tajam, 2023 Ada 63 Bayi Meninggal Dunia
Namun, lanjutnya, karena ada masalah teknis saat penerbangan sehingga perjalanannya tidak berakhir mulus.
“Saya ingin mencoba jalur baru, jalurnya seperti ini, ternyata jalur yang saya tempuh itu tidak mulus. Kalau ditanya apakah setelah ini saya mau terbang lagi, saya terbangin lagi minggu depan, di tempat yang sama,” tegasnya.
“Jadi ada sekitar satu jam saya berada di atas pohon, sebelum bapak-bapak TNI dan pihak kepolisian dari Gerogol mengevakuasi saya,” tambahnya.
Sun’an mengungkapkan, barang-barangnya seperti handphone atau gawai, dompet dan barang-barang penting lainnya masih tertinggal di parasut yang tersangkut di atas pohon kihiyang.
Baca Juga: Jelang Piala Asia 2023, Dzenan Radoncic Kembali Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia
Sementara itu, salah satu warga bernama Aldi menyampaikan, ada warga yang melihat parasut yang tersangkut di atas pohon.
Aldi mengatakan, kejadian itu membuat warga sekitar dan berbondong-bondong melihat dan mencari cara untuk memberikan pertolongan.
“Untungnya dari tim penerbang paralayang langsung ke sini, dan dari TNI juga gerak cepat untuk menolong dengan membuat tangga darurat di badan pohon,” pungkasnya.***