BANTENRAYA.COM – Libur Natal dan tahun baru (Nataru), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang menargetkan okupansi hotel mencapai 100 persen.
Target okupansi hotel saat Nataru itu disampaikan Ketua Badan Pengurus Cabang PHRI Kabupaten Pandeglang, Widiasmanto melalui panggilan telpon, Selasa 5 Desember 2023.
Sejauh ini, kata Widiasmanto, tingkat pesanan kamar hotel dari wisatawan untuk Nataru sudah mencapai lebih dari 50 persen.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Mahasiswa Langsung Beri Pj Walikota Serang PR Benahi Pasar Induk Rau
“Target kami penuh 100 persen. Sementara untuk tahun lalu hanya tercapai sekitar 80 persen untuk libur Nataru,” kata Widiasmanto.
Ia mengatakan, untuk tahun-tahun sebelumnya kebanyakan wisatawan berasal dari wilayah Jabodetabek.
Tidak hanya hunian di hotel yang meningkat, namun banyak juga wisatawan yang sekedar berkunjung dan memenuhi garis pantai dari Carita sampai Tanjung Lesung.
Baca Juga: Dituding Abai, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Bantah Tak Urusi BIS: Saya Sudah…..
“Tahun sebelumnya, meski tak sampai 100 persen tapi hampir sepanjang garis pantai di Pandeglang itu dipenuhi wisatawan,” ungkapnya.
Untuk menggaet animo wisatawan dalam memenuhi target okupansi hotel, pihaknya sudah menyiapkan berbagai jenis paket penginapan yang bisa jadi referensi.
“Ada cukup beragam paket yang kita buat. Sudah bisa dimulai sejak tanggal 20 Desember nanti dan menjelang awal tahun,” terangnya.
Baca Juga: Rute Tercepat Menuju Tempat Wisata Anyer Wonderland dari Arah Pusat Kota Serang
Tak hanya di situ, pihaknya juga terus melakukan upgrade pada fasilitas yang sudah ada dan menambah fasilitas yang belum tersedia.
Ditambahkannya, untuk menyambut para wisatawan, pihaknya juga akan menampilkan kesenian tari modern.
“Intinya kami siap, pun ketika berbicara fasilitas. Selain itu, kita juga menyiapkan kesenian tari modern untuk menyambut wisatawan,” ucapnya.
Baca Juga: Belum Juga Hasil Seleksi Diumumkan, Belasan Calon PPPK Asal Lebak Sudah Didiskualifikasi
Lebih lanjut, Widiasmanto juga mengklaim bahwa faktor keamanan bagi para pengunjung akan menjadi prioritas dalam pelayanannya.
Hal tersebut tentu untuk mewujudkan syarat Sapta Pesona pada suatu objek wisata.
“Kami terus mempersiapkan keamanan. Membuat tim responsif. Selain itu kami juga berkoordinasi dengan TNI-POLRI serta BPBD Kabupaten maupun Provinsi,” tandasnya. (mg-aldi) ***



















